Kreativitas Kades Padang Betuah: Olah Limbah Sawit Jadi Kerajinan Bernilai Ekonomi

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Pelepah kelapa sawit, yang sering dianggap sebagai limbah, kini menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat Desa Padang Betuah, Kecamatan Pondok Kelapa. Di tangan para pengrajin, tumpukan pelepah sawit ini disulap menjadi berbagai kerajinan bernilai tinggi, seperti piring, nampan, tempat buah, hingga tempat minuman gelas.

Purnawarman, SH, Kepala Desa Padang Betuah, mengungkapkan bahwa bersama keluarganya, ia telah menggeluti dunia kerajinan anyaman lidi sawit selama dua tahun terakhir. Menurutnya, kelapa sawit bukan hanya dikenal karena buahnya yang menghasilkan minyak, tetapi hampir seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan, termasuk pelepahnya yang kaya potensi.

"Saya bersama keluarga memanfaatkan waktu luang untuk membuat anyaman dari lidi sawit. Kami mengolah bahan ini menjadi berbagai kerajinan seperti piring, tempat buah, dan barang-barang lainnya yang dapat menunjang ekonomi keluarga dan masyarakat," ujar Purnawarman.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9686/sumur-air-sebakul-kisah-hilangnya-putri-keajaiban-air-dan-kepercayaan-mistis-desa

Proses pembuatan kerajinan dimulai dengan menganyam lidi sawit, yang kemudian diberi vernis untuk memberi warna dan meningkatkan daya tahan produk. Setelah selesai, kerajinan ini siap dipasarkan. "Setiap satu piring anyaman membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk membuatnya," tambahnya.

Purnawarman menjelaskan bahwa bahan lidi sawit yang digunakan untuk kerajinan ini dibeli dari petani sawit lokal yang merupakan warga desa setempat. Dalam hal pemasarannya, ia menjual produk kerajinan ini dengan harga sekitar Rp50 ribu per lusin untuk piring anyaman. Setiap hari, produksinya dapat mencapai 30 piring, dan bila pesanan banyak, bisa memproduksi hingga 4 lusin dalam sehari.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9685/curug-cai-air-terjun-yang-pernah-viral-kini-terabaikan-apa-harapan-ke-depannya

"Sehari kami bisa memproduksi 30 piring anyaman. Jika pesanan banyak, produksi bisa mencapai 4 lusin. Setiap lusinnya kami jual dengan harga Rp50 ribu," ungkap Purnawarman.

Dengan inovasi ini, Purnawarman tidak hanya memberikan peluang ekonomi bagi keluarganya, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Kerajinan anyaman lidi sawit ini diharapkan bisa menjadi salah satu produk unggulan yang turut menggerakkan perekonomian Desa Padang Betuah, sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya.(iza)