Sumur Air Sebakul: Kisah Hilangnya Putri, Keajaiban Air, dan Kepercayaan Mistis Desa
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Desa Air Sebakul yang terletak di Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki cerita yang tidak hanya menarik tetapi juga sarat dengan unsur mistis. Nama desa ini sendiri yang cukup unik menyimpan sejarah panjang serta kaitannya dengan peristiwa-peristiwa tak terjelaskan yang dipercaya oleh masyarakat setempat.
Samsudin (52), seorang warga desa mengungkapkan cerita tentang asal-usul sumur yang menjadi pusat perhatian ini. Menurutnya, desa ini pada awalnya hanyalah hutan belantara yang dihuni oleh masyarakat transmigrasi. Di tengah hutan itu, mengalir sebuah sungai kecil yang menjadi sumber kehidupan bagi penduduk yang baru menetap.
“Air Sebakul ini mulai dikenal sejak tahun 1973. Dulu, kami adalah penduduk transmigrasi. Sumur ini berawal dari aliran sungai yang tidak terlalu besar, namun seiring pembangunan jalan pada tahun 1978-1980, sungai tersebut tertutup. Akhirnya, aliran itu tersisa dalam bentuk sumur dengan kedalaman yang sulit diukur,” cerita Samsudin pada Sabtu, 28 Desember 2024.
Seiring berjalannya waktu, sumur ini mulai digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan sehari-hari, seperti mencuci dan mengambil air wudhu. Namun, sebuah peristiwa aneh terjadi yang akhirnya melahirkan kisah mistis yang hingga kini dipercaya oleh warga.
“Dulu, ada anak dari Kiyai Haji Mansur yang sedang mencuci pakaian di aliran sungai tersebut, membawa pakaian menggunakan bakul. Saat hujan besar, aliran sungai pun membesar dan bakul itu hilang. Anehnya, putri Kiyai Haji Mansur juga ikut hilang bersama bakul tersebut, dan tidak pernah ditemukan lagi. Seiring waktu, aliran sungai itu membentuk sebuah sumur yang tak pernah kering meski di musim kemarau panjang. Inilah yang kemudian melahirkan nama Desa Air Sebakul,” jelas Samsudin.
Pasca kejadian tersebut, warga desa mulai mempercayai adanya hal mistis yang berhubungan dengan sumur ini. Konon, putri Kiyai Haji Mansur yang hilang tersebut sering kali menampakkan diri dalam berbagai rupa, dari wanita cantik hingga sosok pengemis atau orang asing yang belum pernah dikenal.
“Menurut kepercayaan masyarakat, sumur ini memiliki kaitan erat dengan kuburan keramat Kiyai Haji Mansur. Sosok putri yang hilang sering muncul dalam wujud yang berbeda-beda, dan banyak yang meyakini bahwa itu adalah roh dari putri Kiyai Haji Mansur,” tambah Samsudin.
Selain misteri tersebut, sumur ini juga dikenal memiliki khasiat luar biasa. Banyak orang yang datang dari berbagai daerah untuk mengambil air dari sumur ini, dengan keyakinan bahwa air tersebut memiliki manfaat untuk pengobatan dan menjaga kecantikan. “Banyak yang datang untuk mencuci muka, membasuh kaki, atau bahkan membawa airnya pulang, karena dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit dan membuat wajah awet muda,” ujar Samsudin.
Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi sumur ini semakin terlupakan dan kurang terawat. Samsudin berharap agar masyarakat dan pihak terkait dapat bersama-sama menjaga dan melestarikan keberadaan sumur ini, karena selain memiliki nilai sejarah, sumur ini juga merupakan bagian dari warisan budaya yang penting bagi Desa Air Sebakul.
“Kami berharap agar ada perhatian lebih untuk merawat sumur ini. Jika memungkinkan, kami ingin membangun fasilitas berupa dinding dan atap, agar sumur ini bisa menjadi destinasi wisata religi yang menarik bagi pengunjung,” tutup Samsudin.(cw1)