Kontraktor Menunggak Ratusan Juta Diduga Proyek Tak Cair, Toko Bangunan di Bengkulu Tengah Terdampak

Salah satu toko bangunan tempat kontraktok berhutang--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Para pelaku usaha toko bangunan di Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah tengah menghadapi kesulitan besar akibat tunggakan pembayaran yang belum diselesaikan oleh sejumlah kontraktor. Seperti yang diungkapkan oleh Paksi, pemilik toko bangunan di Desa Kembang Seri pada Senin, 6 Januari 2025, dua kontraktor terutang hampir Rp100 juta. 

"Pekerjaan yang belum dibayar hampir mencapai Rp100 juta, dengan berbagai alasan. Walaupun ada yang sudah mulai menyicil, namun belum lunas semua," ujar Paksi.

Di sisi lain, Yan, pemilik toko bangunan di Desa Nakau, menceritakan situasi serupa. Ia mengungkapkan bahwa ada satu kontraktor yang masih memiliki tunggakan pembayaran sebesar sekitar Rp268 juta, yang dibayar melalui 7 giro.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9961/kondisi-los-pasar-taba-penanjung-seakan-terbengkalai-kotor-dan-beraroma-tidak-sedap

"Tujuh giro ini totalnya belum dibayar sekitar Rp268 juta," jelas Yan.

Kedua pemilik toko ini mengungkapkan bahwa bahan bangunan yang belum dibayar terutama mencakup semen, besi, dan gypsum. Hal ini membuat mereka kesulitan dalam melakukan perputaran modal untuk membeli stok barang baru. 

"Situasi ini sangat mempengaruhi usaha kami. Kami kesulitan untuk memutar uang guna membeli barang baru," keluh Paksi.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9958/dishub-bengkulu-tengah-terapkan-retribusi-baru-untuk-kendaraan-roda-6-berpendingin-ini-tarifnya

Baik Paksi maupun Yan mengungkapkan bahwa para kontraktor yang menunggak pembayaran umumnya beralasan bahwa kas daerah sedang kosong. Meskipun begitu, mereka berharap agar tunggakan tersebut segera dilunasi agar usaha mereka tidak semakin terpuruk.

"Kami juga tidak bisa memaksa. Namun, kami berharap agar semua pihak saling mengerti dan segera menyelesaikan kewajiban mereka. Kami semua tahu bahwa kondisi ekonomi saat ini sedang sulit," tegas Paksi.(cw1)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan