Miris! Lantai Rumah Dinas Beralaskan Permadani, Rumah Warga Ini Masih Berlantaikan Tanah, Berdinding Papan

--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Sungguh miris. Ketika Pemkab Bengkulu Tengah merehab rumah dinas atau rumah jabatan Bupati, dan menukar sebagian perabotan di dalamnya dengan yang baru, terdapat warga yang kehidupannya memprihatinkan. Disambangi wartawan kemarin, Senin 17 Maret 2025, rumah yang dihuni Junaidi dan istrinya di Desa Nakau, Kecamatan Talang Empat terkategori tidak layak huni. Berlantaikan tanah, berdinding papan, atap seng.
"Kalau sekarang saya hanya tinggal berdua dengan istri di rumah ini. Anak kami sudah menikah semua," ujarnya saat ditemui.
Ia menuturkan bantuan yang diterima saat ini hanya berupa beras dari program bantuan sosial (bansos). Belum ada pihak dari pemerintah ataupun DPRD, baik sekedar datang untuk melihat keadaan keluarga Junaidi apalagi memberikan bantuan.
BACA JUGA:ASN Masih Terkesan Abai, Imbauan Bupati Rachmat Berinfaq Lewat Baznas Tak Sepenuhnya Diindahkan
"Kalau untuk bantuan saat ini kami mendapatkan beras dari bansos, kalau bantuan lain belum ada. Dulu waktu awal Covid pernah juga mendapatkan bantuan BLT. Kalau sekarang, belum ada baik dari dewan ataupun pemerintah yang datang apalagi memberi bantuan. Kalau saat masa kampanye dulu banyak yang datang," ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Junaidi bekerja serabutan, sedangkan istrinya hanya mengandalkan penghasilan dari pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga. Dalam kondisi yang sudah tua dan pernah terkena penyakit stroke Junaidi tetap bersemangat untuk melanjuti kehidupan.
BACA JUGA:Perehaban Rumdin Bupati Ditaksir Telan Anggaran Hingga Ratusan Juta, Efisiensi?
"Kalau penghasilan sehari-hari saya ini kerja serabutan, apa saja saya kerjakan, memanen sawit, menyabit, kuli bangunan, atau yang lainnya. Selagi saya masih sanggup pasti saya kerjakan. Kalau istri itu pembantu rumah tangga di rumah orang. Dulu sempat terkena stroke, namun Alhamdulillah sudah perlahan membaik, walau terkadang kaki masih sedikit sakit saat berjalan. Maklum keadaan umur yang sudah tua, tapi harus tetap semangat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," jelasnya.
Dengan kondisi yang serba terbatas, Junaidi berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada masyarakat kecil seperti dirinya.
"Harapannya untuk pemerintah itu, kami sebagai masyarakat kecil tolong dipandang juga, kami sebenarnya sangat membutuhkan bantuan dalam bentuk apapun, kalau bisa bantuan untuk perehaban rumah kami yang sekarang ini. Jangan hanya memandang kami saat ada butuhnya saja," harapnya.(ryu)