Aktivis LSM Soroti Kantor Bupati Bengkulu Tengah 'Dikepung' Sampah

--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Aktivis LSM Bengkulu Tengah menyoroti kondisi sekitaran kantor Bupati atau Setdakab yang kotor oleh sampah. Selain dinilai mencemari lingkungan, berdampak bagi kesehatan, juga merusak citra Pemkab. Terlebih saat ini eranya Bupati dan Wakil Bupati, Rachmat Riyanto dan Tarmizi yang salah satu program andalannya dalam 100 hari kerja adalah Benteng Berbinar, bersih dan bersinar. Bagaimana mau mewujudkan program tersebut jika di kantor mereka sendiri 'dikepung' sampah.
Kanedi, salah seorang pegiat LSM senior menyayangkan tidak adanya perhatian dan kepedulian dari seluruh ASN yang berkantor di Setdakab selama ini. Mulai dari staf hingga pejabatnya terkesan tutup mata dengan pemandangan sampah sekitar. Belum lagi fisik bangunan kantor yang sudah sangat layak mendapat perehaban.
BACA JUGA:Diingatkan Janjinya Sedekahkan Gaji Selama Jabat Bupati Bengkulu Tengah, Rachmat:
"Di setiap daerah yang namanya kantor kepala daerah, mau itu bupati, wali kota atau gubernur adalah ikon daerah. Bukan saja ikon pemerintah daerah tapi daerah secara umum. Jika ikonnya saja kotor penuh sampah, rumput liar tumbuh subur di sekelilingnya, citra daerah menjadi buruk karenanya. Masalah kebersihan bukan menjadi tanggung jawab salah satu pihak saja melainkan seluruhnya, yang berkantor di sana. Bagaimana mau mengurusi sampah di luar kalau di kantor bupatinya saja penuh sampah. Kita minta kepada pak Bupati dan pak Wabup untuk menginstruksikan bawahannya sesegera mungkin sterilkan kantor bupati dari sampah," kritik Kanedi.
--
Aktivis LSM lainnya, Tri Nur Hidayat turut mengkritik rendahnya kepedulian ASN di kantor bupati terhadap kebersihan. Dimulai dari kantor bupati, baru kemudian program kebersihan dapat diterapkan di seluruh OPD, kantor desa hingga sekolah. Selaku warga yang berdomisili di Bengkulu Tengah, Tri mengaku prihatin.
"Kalau kita berbicara soal anggaran, selamanya akan sulit mengatasi sampah dan menjaga kebersihan. Ini lebih ke tanggung jawab bersama, dipertegas dengan aturan yang memuat sanksi di dalamnya. Buatkan bak sampah berukuran besar di belakang kantor itu, berdayakan petugas khusus untuk mengumpulkan sampah setiap hari. Apalagi ini menyambut pak bupati baru yang kabarnya hari Senin besok (hari ini, red) masuk kantor. Kita sangat prihatin dan malu dengan kondisi kantor bupati yang kotor seperti itu," kata Tri.(cw1)