Prihatin Ada Guru Diperlakukan Tak Adil, Dewan Fepi Suheri Bakal Panggil Dinas

Rabu 05 Jun 2024 - 22:54 WIB
Reporter : Leonardo Ferdian
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Rencana Gerakan Lima Kamis Bengkulu Tengah membawa permasalahan guru honorer yang diduga diperlakukan tidak adil oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Tengah ke lembaga DPRD langsung mendapat respon dari dewan setempat. 

Disampaikan Fepi Suheri Sekretaris Komisi I kemarin, Rabu 5 Juni 2024 baik secara pribadi maupun kelembagaan pihaknya siap menerima pengaduan dan memastikan akan menindaklanjuti. 

"Sudah sebuah keharusan bagi kami selaku wakil dari rakyat menampung aspirasi ataupun permasalahan yang terjadi. Apalagi ini menimpa seorang guru, kita cukup prihatin membaca berita di media berapa hari belakang. Sudah mengabdi cukup lama, saat sudah diangkat SK ditarik lagi. Itu ada apa? Kami siap menerima pengaduan dari yang bersangkutan, dan kami pastikan akan ditindaklanjuti. Kami akan panggil dinas terkait untuk mempertanyakan apa masalahnya, kenapa sampai bisa seperti itu," jelas Politisi Partai PPP tersebut. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4739/merasa-dizolimi-guru-honorer-didampingi-gerakan-lima-kamis-bakal-ngadu-ke-dewan

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4740/listrik-padam-total-sinyal-ponsel-hilang-internet-down-ini-penyebabnya

Untuk diketahui, salah seorang guru honorer yang mengajar salah satu SMP di Bengkulu Tengah berinisial RF mempertanyakan alasan Dinas Dikbud menarik SK pengangkatan GTTD yang dikeluarkan oleh dinas itu sendiri pada Februari 2024 lalu. RF hanya memegang SK kurang lebih 1 jam saja. 

Mirisnya lagi, rekan-rekan RF sesama guru honorer yang masa kerjanya di bawah RF tidak menemui kendala, dengan menyandang status GTTD dan menerima upah jauh di atas yang diterima sebelumnya saat berstatus GTT dan PTT. Praktis RF yang merupakan lulusan S1 pendidikan Bahasa Inggris ini diliputi kegundahan, mempertanyakan apa sebab dirinya terkesan diperlakukan tidak adil, sementara guru honorer lain 'dianak emaskan'.(fry)

Kategori :