Aktivis Dipolisikan Gegara Tolak Tambang, Puluhan Warga Langsung Geruduk Polda Jateng
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Puluhan warga dari Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, mendatangi gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Ditreskrimsus Polda Jateng) Jalan Sukun Banyumanik, Kota Semarang pada Kamis (4/12) siang.
Kedatangan mereka untuk mengawal pemeriksaan Gunretno, aktivis lingkungan Pegunungan Kendeng ysng juga Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). Gunretno dilaporkan karena menolak aktivitas pertambangan di kawasan tersebut.
Rombongan warga berasal dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Sedulur Sikep, dan kelompok Sukolilo Bangkit.
Mereka datang menggunakan empat kendaraan, yakni satu bus, satu elf, dan dua mobil Innova untuk mendampingi Gunretno selama pemeriksaan.
Slamet, Koordinator Sukolilo Bangkit mentebut sekitar 70 warga ikut mengawal. Menurutnya, kehadiran mereka bertujuan memastikan tidak ada kriminalisasi terhadap aktivis lingkungan.
“Tujuan kami mendampingi Kang Gun agar tidak ada tekanan dan kriminalisasi. Penolakan tambang bukan hanya dilakukan Kang Gun, tetapi seluruh warga yang terdampak,” ujar Slamet.
Slamet menilai laporan ini merupakan bentuk pembungkaman terhadap perjuangan warga Kendeng menolak penambangan galian C. Dia menyatakan kelompoknya tidak gentar dan siap melawan.
“Ini upaya pembungkaman terhadap pejuang lingkungan Kendeng. Ksmi tidak akan diam,” ujar Slamet.
Menurut Slamet, aktivitas pertambangan di lereng Pegunungan Kendeng telah memicu berbagai kerusakan lingkungan.
Dampak lain juga hilangnya sejunlah sumber mata air, menurunnya kemampuan resapan tanah, serta potensi longsor yang meningkat.
Dia juga menyinggung kejadian banjir bandang dalam beberapa tahun terakhir di Kecamatan Sukolilo, Kayen, dan Tambakromo yang menurutnya berkaitan dengan maraknya penambangan galian C.
“Kerusakan yang ditimbulkan penambang itu nyata. Banyak lahan warga tidak bisa ditanami karena longsor,” katanya.
Slamet menyampaikan warga tengah mempertimbangkan membuat laporan balik terhadap pihak yang mengoperasikan penambangan.
Sebelumnya warga juga pernah melaporkan pemilik tambang di Sukolilo ke Polresta Pati terkait dugaan kerusakan lingkungan, tetapi hingga kini tidak ada progres penanganan.