391 Karyawan PT RAA Terdampak Pemortalan, Kerugian Capai Rp1 Miliar dalam 3 Hari
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - PT RAA menyampaikan tanggapan resmi terkait aksi pemortalan akses jalan keluar-masuk area produksi oleh sekelompok masyarakat yang telah berlangsung selama sepekan terakhir. Penutupan akses tersebut berdampak langsung terhadap operasional perusahaan, terutama dalam distribusi hasil panen.
Legal PT RAA, Ismi Beby Lestari Harahap, mengungkapkan bahwa kerugian finansial akibat pemortalan ini terbilang besar. Dalam tiga hari pertama saja, nilai kerugian sudah mencapai sekitar Rp1 miliar karena buah hasil panen tidak dapat keluar dan akhirnya membusuk.
BACA JUGA:Kapolres Benteng Sebut Pemortalan dan HGU Jadi Dua Masalah Berbeda dalam Sengketa PT RAA
“Pemortalan akses jalan keluar-masuk perusahaan sudah berlangsung selama satu minggu. Selama tiga hari, kerugian yang tercatat mencapai Rp1 miliar karena hasil panen tidak bisa didistribusikan,” ujar Ismi pada Selasa, 16 September 2025.
Selain kerugian materi, Ismi juga menyoroti dampak sosial yang muncul. Tercatat sebanyak 391 karyawan, termasuk staf, terdampak langsung akibat terhambatnya aktivitas perusahaan.
BACA JUGA:Perekrutan Honorer Diduga Tanpa Dasar, Bupati Benteng Diminta Tegur Kepala OPD
“Situasi ini sangat berdampak buruk bagi perusahaan dan para pekerja. Tolong pikirkan juga nasib 391 karyawan yang menggantungkan hidupnya di PT RAA, sebagian besar dari mereka adalah masyarakat lokal,” tambahnya.
PT RAA menegaskan komitmennya untuk tetap membuka ruang dialog bersama semua pihak guna mencari solusi terbaik. Menurut perusahaan, penyelesaian damai sangat dibutuhkan agar kegiatan operasional dapat kembali berjalan normal tanpa merugikan masyarakat maupun karyawan.
BACA JUGA:BMA Bengkulu Tengah Kurangi Partisipasi di Maroba Berbinar, Ini Penyebabnya
“Kami berharap ada solusi terbaik agar persoalan ini cepat selesai, sehingga kita bisa sama-sama beraktivitas dengan tenang. Kasihan karyawan jika perusahaan berhenti beroperasi, mereka tentu kesulitan mendapatkan gaji untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” tegas Ismi.
PT RAA menyatakan akan terus memantau perkembangan situasi dan siap berkoordinasi dengan pihak berwenang serta tokoh masyarakat demi tercapainya penyelesaian yang konstruktif.(ryu)