RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Ketidakjelasan informasi keberadaan ratusan karung berisi batu bara tak bertuan yang sempat ditemukan oleh petugas dari Kesatuan Pengelola Hutan Lindung (KPHL) Bukit Daun Provinsi Bengkulu dan tindaklanjutnya menyulut kritikan dari kalangan aktivis Ormas dan LSM di Bengkulu Tengah (Benteng).
Seperti disampaikan Hasnul Efendi, pentolan LSM Ganses yang tergabung dalam Golbe dirinya mempertanyakan tindaklanjut dari temuan batu bara yang diduga kuat ilegal tersebut. Dalam hal ini Fendi, sapaan akrabnya, meminta petugas terkait untuk transparan menyampaikan ke publik.
"Sudah dari bulan Januari kemarin sejak ditemukan tapi tidak ada tindaklanjutnya seperti apa. Apakah memang resmi, legal atau sebaliknya. Kita mempertanyakan itu, jangan kesannya ada pembiaran," kritik Fendi yang dikenal vokal.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3143/dpp-pan-turun-gunung-tim-hukum-resmi-daftarkan-gugatan-ke-mk
Terpisah, Japri Daud selaku pembina BSKN RI turut meminta agar petugas memberi penjelasan ke publik terkait tindaklanjut temuan batu bara lalu.
Bahkan kata Japri Daud yang lebih dikenal dengan sapaan pak kumis mengaku pernah mencaritahu dengan warga sekitar lokasi penemuan batu bara.
"Informasi yang kami dapat aktivitas pengambilan batu bara di lokasi itu belum tuntas izinnya. Lalu bagaimana tindaklanjut hasil temuan waktu itu, sampai sekarang tidak ada kabar lanjutannya," tandas pak kumis.(one)