Intip Uang Perjadin Rombongan Pejabat ke Jambi, Nasirwandi Nilai Pemborosan, BMA: Sangat Bermanfaat

Nasirwandi--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kepergian rombongan Penjabat Bupati, Sekda, sejumlah Pejabat Eselon 2, anggota Dewan serta pengurus BMA Kabupaten Bengkulu Tengah ke Kota Jambi jadi pergunjingan di kalangan ASN, kontraktor dan juga masyarakat umum.

Pasalnya momen bertepatan dengan kondisi keuangan daerah yang tidak baik-baik saja. Kalangan aktivis Ormas pun melontarkan kritikan pedas, meski tidak sampai menghalangi agenda kepergian rombongan ke Tanah Pilih Pesako Batuah. 

Menyoroti perjalanan dinas (Perjadin) tak bisa lepas dari anggaran. Lantas  berapakah besaran uang Perjadin yang dikeluarkan daerah untuk membiayai kepergian rombongan Pj Bupati ke Jambi? 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9903/kadisperindag-bantah-rombongan-pemkab-ke-jambi-dalam-rangka-jalan-jalan

Melansir dari Perpres Nomor 33 Tahun 2020 tentang standar harga satuan, untuk pejabat Eselon 2 mendapatkan uang harian sebesar Rp 370.000/hari, representasi Rp150.000/hari, penginapan 30% Rp1 juta/malam. Adapun untuk BBM disesuaikan dengan tagihan pengisian BBM. 

Jika diestimasikan perjadin memakan waktu selama 3 hari 2 malam maka kalkukasinya Rp370.000 x 3 hari = Rp1,1 juta, Rp150.000 x 3 hari = Rp450.000, Rp1 juta x 2 hari = Rp2 juta total Rp3.550.000/1 orang pejabat eselon 2, belum termasuk BBM. 

Data terhimpun, jumlah pejabat eselon 2 yang ikut dalam rombongan sebanyak 6 orang. Terdiri dari Pj Sekda, Asisten, Staf Ahli Bupati, hingga Kepala OPD. Itu artinya estimasi perjadin ke Jambi dengan asumsi selama 3 hari 2 malam menguras dana sebesar Rp21.300.000. Rp3.550.000 x 6 orang pejabat eselon 2. Jumlah tersebut belum termasuk biaya perjadin Pj Bupati yang pastinya lebih besar dengan anggota Dewan yang dikabarkan turut ikut. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9902/tpp-tak-cair-pns-bengkulu-tengah-kecewa-sejumlah-pejabat-malah-bepergian-ke-jambi

"Kalau anggaran itu digunakan untuk membayar TPP PNS sudah berapa orang yang tertolong. Atau untuk membayar pekerjaan kontraktor. Kalau hanya digunakan untuk pergi dinas luar tidak ada bermanfaat bagi daerah, khususnya masyarakat tentu pemborosan saja. Kita pertanyakan darimana anggaran perjadin itu, ini masih awal tahun, dimana di akhir tahun kasda Benteng dilaporkan kosong. Tiba-tiba para pejabat kita pergi ke Jambi katanya menghadiri undangan acara adat. Kalau hanya BMA yang pergi mungkin ada hubungannya. Tapi kami lihat ada pejabat yang tidak ada sangkutan ikut pergi," kritik Nasirwandi. 

Terpisah, salah seorang pengurus BMA Kabupaten Bengkulu Tengah, Bimasyanto menjelaskan bahwa agenda mereka ke Jambi merupakan kunjungan balasan untuk Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi yang sudah ke Bengkulu Tengah beberapa waktu lalu. Momentum ini sangat berarti sebagai studi tiru tentang pelaksanaan dan penerapan adat di Kota Jambi. Banyak sekali ilmu yang didapatkan selama kegiatan berlangsung. Semoga kedepan BMA Bengkulu Tengah bisa membuat kegiatan yang rutin dalam melestarikan adat. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9875/mohon-bersabar-ini-alasan-bkpsdm-belum-umumkan-hasil-seleksi-pppk-tahap-i-bengkulu-tengah

"Banyak hal yang bisa kita tiru dari LAM Jambi untuk Bengkulu Tengah. Kami berdiskui dan saling tukar informasi tentang adat. Sekretariat LAM juga sudah dipenuhi dengan pernak pernik adat. Setiap hari ada staf yang berkantor. Dan lebih bagusnya lagi hampir setiap bulan ada kegiatan festival budaya di mana LAM pelaksana dan penanggungjawab kegiatan dan support dari Pemerintah Kota Jambi," kata Bimasyanto.

Sementara dari kalangan pemuda Bengkulu Tengah, M Asromi mengaku miris dengan perilaku sejumlah pejabat di Bengkulu Tengah yang tidak peka pun tidak punya empati. 

"Melihat kondisi Kabupaten Bengkulu Tengah saat ini tentu kita sangat miris. Kondisi keuangan yang tidak tahu bagaimana nasibnya bertambah dengan TPP belum dicairkan, hingga banyak ASN yang terdampak. Entah kenapa pejabat sampai memaksakan diri untuk jalan-jalan ke jambi. Seharusnya hal tersebut bisa menjadi bahan evaluasi dan introspeksi agar tidak terjadi kesalahpahaman," jelas Romi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan