Bawa Nama Makam Keramat Syeikh Syukur, Pemdes Paku Haji Ikuti Perlombaan Desa Wisata Religi

Makam keramat Syeikh Syukur yang berada di desa paku haji--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO -  Pemerintah Desa (Pemdes) Paku Haji Kecamatan Pondok Kubang di tahun 2024 akan mengikuti perlombaan desa wisata religi se-Nusantara. Pelaksanaan perlombaan akan dilaksanakan pada bulan September 2024. Tak hanya Desa Paku Haji, Desa Abu Sakim dan 13 desa di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) juga akan mengikuti perlombaan tersebut. 

Kades Paku Haji, Cito Abadi, S.I.Kom didampingi Sekdes, Dailani mengatakan, persiapan desa saat ini masih dalam pengajuan dan pengumpulan berkas-berkas. Wisata religi yang dipilih yakni Makam Keramat Syeikh Syukur. Dengan mengurus administrasi, pihak desa juga akan melakukan Peraturan Kepala Desa (Perkades) guna menerapkan Keramat Syeikh Syukur sebagai wisata religi desa setempat. 

‘’Masih dalam tahap pengajuan. Karena kita belum memiliki SK Bupati tentang Makam Keramat Syeikh Syukur. Kita juga menurun ke pengajuan perkades untuk mengikutsertakan lomba desa wisata religi nasional seluruh Indonesia,’’ jelas Dailani. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6612/tornas-diduga-pindah-tangan-tanpa-izin-pengurus-pengguna-barang-distan-beri-jawaban-begini

Dailani mengatakan, persiapan dalam meningkatkan kemajuan desa melalui wisata religi tetap akan berlanjut. Seperti pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) guna meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).

‘’Kita juga sembari berusaha untuk memajukan desa lewat wisata religi. Setelah nanti dibentuk pokdarwis, bisa menghasilkan PADes,’’ lanjut Dailani. 

Dailani menambahkan, dengan jarak yang terbilang cukup jauh dari pemukiman, sebagian sudah dibangun di tahun 2024. Desa juga akan mengedepankan keaslian suasana menuju wisata religi Keramat Syeikh Syukur. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6613/turnamen-futsal-se-kecamatan-semidang-lagan-desa-gajah-mati-raih-juara-tiga

‘’Beberapa titik sudah dibangun, tetapi tidak seluruh karena kita masih mempertahankan keaslian dan alaminya suasana menuju makam. Tetapi untuk kedepan akan dipertimbangkan kembali,’’ demikian Dailani.(one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan