Curah Hujan Tinggi, Masyarakat Bengkulu Tengah Dihantui Banjir dan Longsor

Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di kabupaten Bengkulu Tengah--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Curah hujan yang tinggi melanda Kabupaten Bengkulu Tengah pada Rabu 12 Maret 2025 malam mengakibatkan bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Seperti di kawasan Kecamatan Taba Penanjung, tepatnya di Desa Rindu Hati, akses jembatan dan jalan terendam banjir dengan ketinggian air yang cukup signifikan dan sempat menggenangi area permukiman warga.
Di Desa Taba Baru, dua rumah milik Zurneli dan Suren ambruk dan terbawa arus deras. Kejadian ini terjadi secara mendadak, saat hujan deras menyebabkan sungai meluap. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerusakan material cukup parah. Sementara itu, di Desa Taba Teret, satu rumah milik Saipul Anwar tertimpa longsor akibat pergerakan tanah yang dipicu hujan lebat. Sementara di lokasi lain, di kawasan Liku Sembilan, terdapat empat titik tanah longsor yang cukup parah, mengganggu arus lalu lintas. Jalan utama sempat terhalang oleh material longsor yang membuat kendaraan tidak dapat melintas dengan lancar selama beberapa waktu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Tengah, Harmen Junaidi, ST, MAP membenarkan adanya kejadian tersebut. Dirinya bersama personel telah menuju lokasi kejadian untuk membantu mengevakuasi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
‘’Curah hujan tinggi mengakibatkan banjir. 2 rumah ambruk terbawa arus, 1 rumah terdampak longsor dan 4 titik longsor juga terjadi di kawasan Liku Sembilan. Tapi kondisi terakhir, air mulai surut dan akses jalan Liku Sembilan sudah bisa dilalui kendaraan. Besok (hari ini, red) kami akan membantu masyarakat untuk membersihkan bekas longsor maupun rumah warga yang ambruk akibat longsor,’’ ujar Harmen.
BACA JUGA:Tidak Sebatas Edaran, Bupati Diminta Siapkan Sanksi Tegas ASN Tak Dukung Program Berdikari
Wabup Benteng Tinjau Lokasi Banjir, Berikan Bantuan kepada Masyarakat Terdampak
--
SEMENTARA itu, Wakil Bupati Bengkulu Tengah, Tarmizi, S.Sos, didampingi oleh Asisten 1, Nurul Iwan Setiawan, serta jajaran Dinas Sosial dan BPBD, melakukan peninjauan langsung ke lokasi-lokasi terdampak banjir di Kecamatan Pematang Tiga, Bang Haji, dan Pondok Kelapa. Banjir yang terjadi pada Selasa, 11 Maret 2025, sekitar pukul 18.13 WIB disebabkan oleh meluapnya Sungai Lemau akibat curah hujan yang tinggi.
Dalam kunjungannya, Wakil Bupati juga menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak. Bantuan yang disalurkan berupa paket makanan, sembako, serta perlengkapan lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terimbas bencana. Beberapa desa yang menerima bantuan antara lain Desa Genting Dabuk, Air Napal, Kembang Ayun, dan Pagar Dewa.
Kepala Dinas Sosial Bengkulu Tengah, Watiullah, S.Pd, menjelaskan bahwa pihaknya telah mendistribusikan lebih dari 30 paket bantuan yang terdiri dari sembako, mie, roti, makanan siap saji, serta selimut dan alas tidur untuk keluarga yang terdampak banjir.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Teken PP THR ASN, Kapan Jadwal Penyaluran di Bengkulu Tengah?
"Sebanyak 35 rumah yang terdampak banjir di empat desa ini. Di Desa Genting Dabuk ada 5 rumah, di Air Napal 17 rumah, di Kembang Ayun 9 rumah, dan di Pagar Dewa 2 rumah," ungkap Watiullah.
Sementara, Kades Air Napal, Akomaini, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah. Ia juga berharap agar ada solusi permanen untuk mengatasi permasalahan banjir yang sering melanda desa tersebut.
"Terima kasih kepada pemerintah daerah yang selalu hadir untuk memberikan bantuan. Di desa kami ada 17 rumah yang terdampak, dan banjir ini memang sering terjadi setiap kali hujan. Kami berharap ada tindak lanjut seperti pembangunan bronjong dan tanggul untuk mengurangi dampak banjir di masa depan," kata Akomaini.
BACA JUGA:Puluhan Pejabat Belum Ber-KTP Kabupaten Bengkulu Tengah, Berikut Daftarnya
Terpisah, Wakil Bupati Tarmizi, S.Sos, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa untuk mencari solusi jangka panjang terkait masalah banjir. Tarmizi menambahkan bahwa untuk mengatasi banjir di Desa Air Napal, pihaknya akan mengajukan proposal kepada Balai Wilayah VIII PUPR Provinsi Bengkulu, untuk meminta bantuan dalam pengerukan atau pendalaman aliran sungai agar air tidak cepat meluap.