Miris! 2 Hari Pasca Kebakaran Infonya Belum Ada Dewan yang Berkunjung, Korban Sekeluarga Mengungsi di

--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Berbeda dengan Bupati Bengkulu Tengah, Rachmat Riyanto dan Wabup, Tarmizi beserta jajaran yang langsung tanggap begitu menerima laporan terjadi musibah kebakaran di Desa Karang Tinggi, Kecamatan Karang Tinggi pada Senin 10 Maret 2025 lalu, informasi dihimpun hingga kemarin, Rabu 12 Maret 2025 belum ada satupun anggota Dewan yang mengunjungi korban. Jika info tersebut benar tentunya sangat miris dan disayangkan. Mengingat sejatinya dewan, khususnya Dapil setempat peka dan menunjukkan kepedulian atas apa yang dialami warga, terlebih lagi warga yang tertimpa musibah.
"Kalau benar demikian tentu sangat kita sayangkan. Dewan itu kan perwakilan masyarakat, sudah seharusnya kalau masyarakat terkena musibah dewan lebih proaktif turun memberi perhatian dan juga bantuan, belum pihak yang lain. Apalagi dewan yang sekarang duduk mewakili daerah di situ. Silakan menjadi catatan bagi masyarakat. Ke depan lebih selektif lagi dalam menentukan pilihan. Sebab dalam kondisi terkena musibah saja dewan tidak perhatian. Kita meragukan apakah mereka yang duduk di gedung dewan itu benar-benar memperjuangkan aspirasi masyarakat," kritik pentolan Ormas BCW, Yasmidi.
BACA JUGA:Puluhan Pejabat Belum Ber-KTP Kabupaten Bengkulu Tengah, Berikut Daftarnya
Di sisi lain, korban kebakaran, Adnan Basri dan keluarga saat ini menumpang di rumah salah seorang saudaranya. Sempat ada keinginan menunggui salah satu kamar belakang yang tidak terkena api pada saat kejadian, namun urung dengan berbagai pertimbangan.
"Kemarin mau tetap menghuni kamar kecil bagian belakang rumah yang tidak terbakar itu, namun keponakan sepupu ini mengizinkan untuk menempati rumahnya yang kosong. Karena kalau masih di rumah yang lama itu banyak debu, kasihan cucu-cucu dan dalam keadaan puasa juga," ujar Nur Ania, istri Adnan saat ditemui di rumah kerabatnya, Rabu 12 Maret 2025.
"Untuk surat-surat penting dan perhiasan itu habis semua terbakar, kami sudah berusaha mencari bekas-bekas nya. Yang paling parah terbakar itu kan kamar saya dan anak saya ini, di bagian tengah dan depan. Kalau punya bapak ada kamar kecil satu lagi di belakang. Semua habis terbakar, termasuk sekitar 6 lemari, kulkas, baju, dan lainnya," jelas Nur Ania.
BACA JUGA:Pejabat Dinas PMD Sulit Dihubungi, Dewan Minta Inspektorat Turun Tangan
Di tengah cobaan yang dihadapi, keluarga Adnan sekeluarga bersyukur atas bantuan yang mengalir dari berbagai pihak.
"Beberapa hari ini kami sahur dan berbuka masih memakai biaya pribadi tapi alhamdulillah ada juga bantuan dari warga sekitar yang mengantarkan takjil atau makanan untuk berbuka dan sahur," ungkapnya.
Selain itu, Nur Ania juga menyebutkan bahwa sudah ada beberapa pihak telah mengunjungi mereka untuk memberikan semangat dan dukungan.
"Sudah 2 hari kami pindah ke sini sudah ada beberapa yang berkunjung mulai dari masyarakat sekitar, kerabat, media, mahasiswa, perwakilan PAUD dan SMA, serta kemarin itu ada dari Kesbangpol. Baru itu saja yang kami tahu datang ke sini, untuk selebihnya belum ada," tuturnya.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Teken PP THR ASN, Kapan Jadwal Penyaluran di Bengkulu Tengah?
Meski masih diliputi kesedihan dan belum bisa melupakan kenangan keseharian di rumah yang lama, Nur Ania dan keluarga berusaha untuk tetap tegar menghadapi dan menjalani hari-hari yang dilalui saat ini
"Perasaan saya saat ini masih berduka, masih terpikir dengan kegiatan sehari-hari saat di rumah yang lama. Sedih sekali kalau mengingatnya. Namun kami sekeluarga berusaha ikhlas dan tetap kuat menghadapi musibah ini. Kami anggap ujian dari Allah SWT untuk perjalanan dan pengalaman hidup keluarga kami," pungkasnya.(ryu)