Waspada Kanker Saluran Cerna, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Terbaru

Ilustrasi kanker pencernaan--Indus Health Plus--

Setiap jenis kanker ini memerlukan pendekatan perawatan yang berbeda, tergantung pada faktor seperti stadium kanker, kondisi kesehatan umum pasien, dan respons terhadap terapi yang diberikan.

Perawatan untuk kanker GI dapat mencakup kombinasi dari bedah, kemoterapi, radioterapi, serta terapi target yang ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan sel kanker.

Pasien perlu untuk berkonsultasi ke dokter spesialis untuk mendapatkan perawatan dan penanganan secara komprehensif.

Faktor Risiko dan Pencegahan

Beberapa faktor risiko yang mempengaruhi kemungkinan seseorang terkena kanker GI meliputi gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, diet tinggi lemak dan rendah serat, serta kurangnya aktivitas fisik.

Selain itu, riwayat keluarga dengan kanker GI juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. 

Untuk mengurangi risiko, sangat penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi seimbang, menghindari merokok dan alkohol, serta rutin berolahraga.

Anda juga disarankan untuk melakukan skrining teratur untuk deteksi dini kanker GI, karena apabila kanker ditemukan lebih awal, peluang penyembuhan dan harapan hidup pasien bisa lebih tinggi.

“Risiko seseorang terkena kanker dapat semakin besar apabila orang tersebut memiliki gaya hidup tidak sehat dan faktor genetik,” lanjut dr. Randy.

Pengobatan

Perkembangan dalam teknologi diagnosis dan pengobatan kanker GI terus berkembang pesat. Menurut dr. Randy, GCC di MRCCC mengutamakan pelayanan yang cepat, tepat dan diagnosis seminimal invasif mungkin untuk membantu pasien sembuh lebih cepat. 

Sebagai contoh, penggunaan teknologi terkini seperti Endoscopic Ultrasound (EUS) tidak hanya mempercepat proses diagnosis, tetapi juga meningkatkan akurasi hasil.

Pendekatan ini juga berfokus pada prinsip diagnosis seminimal invasif mungkin, yang berarti mengurangi tingkat gangguan pada pasien sekaligus memperkecil risiko komplikasi.

Biopsi tetap dilakukan sebagai standar untuk mendiagnosis kondisi medis yang lebih akurat.

Dengan integrasi EUS dalam proses ini, dokter dapat meminimalkan invasivitas prosedur dengan akurasi yang tidak kalah dengan metode konvensional yang lebih invasif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan