Canggih! Kini Ada Stetoskop AI, Deteksi Penyakit Jantung Koroner dan Gagal Jantung

ilustrasi--

Pertama, ada stetoskop elektronik yang membantu  dokter mendengarkan jantung dengan lebih mudah melalui amplifikasi suara dan teknologi peredam bising.

Kedua, alat telemonitoring memungkinkan  dokter mendengarkan detak jantung dari jarak jauh berkat teknologi nirkabel, merujuk informasi dari Cleveland Clinic.

Ketiga, alat yang menggabungkan stetoskop dan elektrokardiogram (EKG) yang memungkinkan dokter mendengarkan dan mengamati irama jantung secara bersamaan.

Penggunaan  kecerdasan buatan atau  Artificial Intelligence (AI) pun menjanjikan dalam diagnosis penyakit jantung. Salah satunya, penggunaan  stetoskop pintar berteknologi AI.

Menurut dr. Anwar Santoso, AI-smart stethoscope akan menjadi keniscayaan dalam praktik kedokteran di masa depan. Karena akan meningkatkan keandalan (reliability) dan akurasi (accuracy) diagnosis dengan stetoskop konvensional yang auskultasi, mendengarkan suara jantung.

“Prinsip dari  AI adalah mengumpulkan banyak data (big data) dari suara jantung dan bunyi murmur suara jantung dan akan ditangkap serta dianalisis dalam berbagai algoritma dan juga dilakukan analisis bootstrapping,” lanjutnya.

“Sehingga akan lebih meningkat akurasi penggunaan diagnosis secara auskultasi. Dampak dari teknologi  AI ini amat bermanfaat untuk skrining oleh  dokter layanan primer di Puskesmas dan klinik-klinik sebelum dirujuk ke rumah sakit," katanya. 

Pemanfaatan  Stetoskop AI

Di Inggris, terdapat penelitian uji coba penggunaan  stetoskop yang dilengkapi dengan teknologi AI untuk membantu dokter meningkatkan deteksi dini gagal jantung bagi pasien dan mengurangi biaya perawatan.

Penelitian yang dilakukan di National Heart and Lung Institute and Centre for Cardiac Engineering, Imperial College London, London, Inggris ini diterbitkan dalam jurnal berjudul, Point-of-care screening for heart failure with reduced ejection fraction using  artificial intelligence during ECG-enabled stethoscope examination in London, UK: a prospective, observational, multicentre study.

Jurnal yang terbit di The Lancet Digital Health pada 5 Januari 2022 melaporkan bahwa para peneliti melakukan penggabungan algoritma  stetoskop  AI baru dengan EKG.

Hasilnya, perangkat mampu mendeteksi gagal jantung dengan tingkat sensitivitas (91%) dan spesifisitas yang tinggi (80%) dibandingkan dengan tes diagnostik rutin yang invasif dan mahal.

Temuan ini menyoroti potensi skrining penyakit jantung di tempat perawatan yang murah dan dilakukan secara non-invasif untuk diagnosis dan pengobatan lebih dini.

Selanjutnya, teknologi  AI di atas diujicobakan secara nasional di layanan  kesehatan primer di Inggris untuk membantu  dokter dalam mengevaluasi gagal jantung.

Proyek ini menilai, apakah perangkat stetoskop AI berkemampuan EKG dapat meningkatkan diagnosis gagal jantung.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan