Diserahkan Secara Simbolis oleh Kepala BKKBN RI, Bengkulu Tengah Terima Dak Non Fisik Rp 3,7 Miliar

Pj Bupati Heriyandi Roni menerima secara simbolis bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Sub Bidang KB pada Rapat Kerja Daerah digelar oleh BKKBN RI di Ballroom Hotel Mercure--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting se-Provinsi Bengkulu tahun 2024 digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Ballroom Hotel Mercure pada Rabu 8 Mei 204.

Dalam kesempatan itu, hadir langsung Kepala BKKBN RI Dr. (H.C.), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, Bupati/walikota atau yang mewakili se-Provinsi Bengkulu, Danrem 041/Gamas, perwakilan Polda Bengkulu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Kepala BPKP, seluruh Kapolresta/Kapolres se-Provinsi Bengkulu, seluruh Dandim se-Provinsi Bengkulu dan seluruh Ketua TP PKK se-Provinsi Bengkulu.

Pada acara itu, Pj Bupati Bengkulu Tengah, Dr. Heriyandi Roni, M.Si menerima secara simbolis bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Sub Bidang KB sebesar Rp. 3.723.652.000.

Dalam sambutannya, Kepala BKKBN RI Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menjelang Indonesia Emas, SDM Indonesia harus berkualitas. Oleh karena itu, pencegahan stunting ini menjadi sangat penting.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4081/650-pegawai-dinkes-bengkulu-tengah-belum-gajian-kadis-sebut-penyebabnya

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4080/rekap-jumlah-kekosongan-jabatan-eselon-iii-dan-iv-rampung-pemkab-segera-ajukan-permohonan-pertek-bkn

‘’Presiden RI Joko Widodo dalam pidatonya  sering menyampaikan  bahwa kita memasuki bonus demografi. SDM Indonesia harus dapat berkualitas bagus, ternyata puncaknya pada tahun 2020. Oleh karena itu, beban kita cukup berat setelah tahun 2020 karena sudah banyak lansia-lansia. Setelah tahun 2020, di Bengkulu betul-betul defensi rasionya meningkat karena jumlah remaja produktif semakin berkurang. Sedangkan populasi lansia mendominasi. Kita berharap pemerintah dapat lebih menggalakkan lagi program KB, apabila KB-nya bagus, resiko stuntingnya kecil,’’ jelasnya.

Terkait bantuan DAK, Hasto mengatakan uang tersebut dapat dipergunakan untuk uang saku, uang transport atau uang pulsa tim pendamping keluarga yang terus bekerja di lapangan melakukan pemantauan, penyuluhan, sosialisasi, edukasi dan intervensi.

‘’Uang yang diberikan tadi salah satu peruntukannya untuk memberikan uang saku kepada tim pendamping keluarga,’’ ujar Hasto.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjansyah yang juga Ketua TPPS Provinsi Bengkulu mengungkapkan terima kasih kepada Kepala BKKBN RI yang telah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu dalam rangka melaksanakan beberapa kegiatan program percepatan penurunan stunting. Selain itu, penggunaan anggaran pada program percepatan penurunan stunting harus tepat sasaran.

 BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4079/pejabat-lama-dilantik-jadi-kadis-ini-nama-nama-berpeluang-duduki-jabatan-pelaksana-tugas

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4068/25-perusahaan-di-bengkulu-tengah-diminta-peka-tangani-pekerja-rentan

‘’Kita harapkan program bangga kencana ini benar-benar bisa terlaksana di kabupaten atau kota, sehingga dapat membantu masyarakat dalam menerima pelayanan KB serta percepatan penurunan stunting secara umum maupun secara khusus. Pemerintah juga mengajak semua pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota agar dapat meningkatkan kolaborasi dan sinergitas sekaligus penguatan komitmen dalam penurunan stunting ini,’’ demikian Rosjonsyah.

Untuk diketahui, dalam acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dengan PHRI, Akar Global Inisiatif dan Kementerian Agama Provinsi Bengkulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan