Usai Gerakan Lima Kamis, Giliran GOLBE Cek Fisik Jalan Inpres

Pak Kumis dari GOLBE mengecek langsung kondisi fisik jalan inpres bengkulu tengah--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Seakan tak habis-habis sorotan miring tertuju pada jalan Inpres Jalan Daerah (IJD) Kabupaten Bengkulu Tengah.

Setelah sebelumnya mencuat temuan hasil cek fisik aktivis Gerakan Lima Kamis, kali ini giliran Gabungan Ormas dan LSM Bengkulu Bersatu (GOLBE) yang turun lapangan. 

Seperti diungkapkan Pembina GOLBE, Japri Daud yang akrab disapa pak Kumis, pihaknya beberapa hari lalu sengaja menyusuri jalan yang yang menghubungkan Desa Ujung Karang depan kantor Bupati Bengkulu Tengah menuju ke Desa Renah Semanek Kecamatan Karang Tinggi. Dan menurut pak Kumis, dugaan kejanggalan pada jalan terlihat jelas. 

"Kita mengamati dari awal berita-berita tentang jalan inpres itu, tampaknya tidak mendapat respon berarti dari pihak balai maupun kontraktornya. Kita pun turut mengecek ke lapangan, investigasi. Dan memang terlihat jelas dugaan kejanggalannya. Seperti lapisan aspal yang begitu tipis, langsung tanah di bawah lapisan itu setelah kami cek. Sehingga wajar kalau baru sebentar dilewati kendaraan rusak karena aspalnya tipis sekali memang," urai pak Kumis.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3585/nyaris-jadi-korban-penghibah-lahan-jalan-inpres-ungkap-kekecewaan

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3558/tokoh-pemekaran-benteng-kecam-temuan-kerusakan-jalan-inpres

"Masa dengan dana mencapai Rp28 miliar kualitasnya mengecewakan seperti ini. Yang dirugikan jelas daerah Benteng, masyarakat. Baru selesai dikerjakan jalan sudah rusak," lanjut pak Kumis. 

Sebelumnya, salah seorang tokoh pemekaran Benteng yang menjabat anggota DPRD kabupaten, Arsyad Hamzah menyayangkan temuan kerusakan pada jalan Inpres Jalan Daerah (IJD) yang menghubungkan Desa Ujung Karang depan kantor Bupati Bengkulu Tengah menuju ke Desa Renah Semanek Kecamatan Karang Tinggi.

Arsyad meminta agar pihak terkait, baik dari Balai maupun kontraktor untuk bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi. Mengingat jalan tersebut merupakan program nasional dari Presiden Jokowi, menurut Arsyad tidak seharusnya kualitasnya rendah.(fry)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan