Nyaris Jadi Korban, Penghibah Lahan Jalan Inpres Ungkap Kekecewaan

Jalan inpres penghubung desa ujung karang-renah semanek--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Jalan Instruksi Presiden (Inpres) Desa Ujung Karang menuju perkantoran Renah Semanek Kecamatan Karang Tinggi masih menuai kritik. Kali ini dari para penghibah lahan yang mengungkapkan kekecewaan atas jalan tersebut. 

Jalan yang dibangun pada tahun 2023 menggunakan dana inpres senilai miliaran rupiah mulai menimbulkan kerusakan. Kerusakan pada bagian samping bahu jalan, berlubang bahkan ada timbunan tanah di bagian bahu jalan lainnya.

Selaku penghibah lahan, Kades Renah Semanek, Ismail Bakaria, S.Pd., M.Si menuturkan, dirinya merasa sangat kecewa atas impian besar ingin melintasi jalan yang bagus. Namun malah sempat terperosok ke luar jalur yang dikira kokoh. 

‘’Selaku masyarakat dan penghibah lahan, saya sangat kecewa impian ingin melintasi jalan yang baik ternyata banyak sekali kerusakannya. Bahkan saya sendiri yang sempat terperosok ke luar jalur. Dikira jalan bagus ternyata berlubang karena ada yang rusak,’’ jelas Ismail. 

‘’Harapan saya sesegera mungkin diperbaiki. Kami warga sangat ingin jalan Renah Semanek menuju Ujung Karang karena cepat aksesnya kalau ingin menuju Kantor Bupati dan Kota Bengkulu,’’ lanjut Ismail. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3527/seleksi-pppk-bengkulu-tengah-terima-peserta-lulusan-sekolah-dasar

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3558/tokoh-pemekaran-benteng-kecam-temuan-kerusakan-jalan-inpres

Sementara, pemilik kebun di wilayah sekitar, Ramdan menuturkan awalnya sangat senang dengan adanya pembangunan jalan tersebut.

Karena bisa langsung ke perkebunan dengan akses yang bagus. Akan tetapi, dirinya menyayangkan pembangunan jalan yang menggunakan anggaran besar tidak sebagus yang diharapkan. 

‘’Waktu dengar akan ada pembangunan jalan ini, tentu kami sekeluarga ikut senang. Karena akses menuju kebun bisa cepat. Tapi, dengan anggaran sebesar itu, apakah layak mendapatkan jalan dengan kondisi yang seperti ini. Kami juga salah satu warga yang menghibahkan lahan, tetapi sekarang sedikit kecewa,’’ kata Ramdan.

Sama halnya dengan warga lainnya Nur Aisyah, dirinya mempertanyakan apakah jalan tersebut hanya dibuat setengah seperti itu atau ada perbaikan ulang.

‘’Kami ini bukan dari keluarga pendidikan tinggi dan juga bukan ahli dalam pembangunan. Tetapi apakah jalan ini hanya dibuat sampai disini.  Itu saja ada yang sudah kerusakan. Jalan itu belum sampai ke ujung aspal perkantoran. Apakah akan dilanjutkan atau tidak?,’’ tanya Nur.(one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan