Wakil Ketua MPR Harap Pilpres Berlangsung Satu Putaran

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat, Prof. Syarifuddin Hasan, berharap pemilihan presiden pada Pemilu 2024 ini sebaiknya berlangsung satu putaran saja.

Menurut dia, dengan satu putaran akan membuat rakyat lebih tenang dan bisa menghemat biaya pemilu.

“Kami harapkan dengan satu putaran ini maka Pemilu bisa lebih cepat selesai sehingga rakyat tidak perlu lagi datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS)," kata Syarifuddin Hasan di sela-sela kegiatan pengecekan dan pengobatan gratis di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (9/2/2024).

Diketahui, beberapa lembaga survei menyebutkan adanya potensi peluang satu putaran untuk pemilihan presiden.

Dari beberapa survei pemilihan presiden yang diselenggarakan lembaga survei seperti Indikator, LSI Denny J.A, dan Poltracking, menyebutkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sudah melampaui angka 50 persen plus satu.

Oleh karena itu, peluang untuk terjadinya pemilhan presiden satu putaran semakin terbuka. 

Syarief Hasan, sapaan Sjarifudin Hasan, mengakui dari berbagai survei yang dilakukan memang elektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo – Gibran cenderung naik terus.

“Angka elektabilitasnya semakin bagus. Sudah tembus 50 persen. Kalau sudah tembus 50 persen, maka peluang terjadinya Pilpres satu putaran semakin terbuka dan menguat,” ungkapnya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2141/ada-indikasi-pelanggaran-pemilu-di-bengkulu-tengah-warga-diminta-lapor-ke-gakkumdu

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2140/jelang-hari-pencoblosan-dptb-di-bengkulu-tengah-perlahan-naik-ini-rinciannya

Menurut dia, bila pemilihan presiden berlangsung satu putaran dan sudah diketahui pemenangnya, maka suasana menjadi tenang.

Pemerintah bisa menjalankan program-programnya, dan rakyat tidak perlu lagi datang ke TPS untuk melakukan pencoblosan kembali.

Selain itu, Pilpres satu putaran bisa menghemat biaya sekitar Rp 17 triliun, sehingga biaya tersebut bisa dialihkan untuk program lainnya mensejahterakan rakyat. 

Di sisi lain, ada pihak-pihak yang mengatakan jika pemilihan presiden berlangsung satu putaran maka ditengarai terjadi kecurangan-kecurangan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan