Berbicara di Forum Dunia, Menteri Fadli Zon Promosikan Indonesia sebagai Superpower Budaya
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang secara efektif baru bekerja sekitar dua pekan sebagai pembantu presiden langsung tancap gas.
Melalui ajang G20 Culture Ministers Meeting di Salvador da Bahia, Brasilia, Jumat (8/11), Fadli menyuarakan pentingnya kebudayaan sebagai alat diplomasi.
Fadli menyatakan untuk pertama kalinya Indonesia memiliki kementerian yang secara khusus menangani kebudayaan.
“Ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memajukan kebudayaan, mengangkat budaya sebagai landasan pertumbuhan masyarakat dan identitas bangsa,” ujarnya sebagaimana siaran pers Kementerian Kebudayaan, Sabtu (9/11).
Politikus Partai Gerindra itu menambahkan diplomasi budaya akan membawa Indonesia kian berpengaruh di percaturan internasional.
“Melalui kementerian ini, kami bertekad untuk melindungi kekayaan warisan dan keragaman budaya Indonesia, memperkuat persatuan bangsa, serta memajukan citra dan pengaruh Indonesia di dunia melalui diplomasi budaya,” tuturnya.
Di hadapan para menteri kebudayaan dari berbagai negara, Fadli mengatakan Indonesia merupakan negeri yang kaya akan budaya. Pria berdarah Minang itu menjelaskan Indonesia memiliki lebih dari 1.340 kelompok etnis dan 718 bahasa daerah.
“Indonesia adalah salah satu negara superpower dalam bidang budaya,” katanya.
Ketua umum Sekretaris Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) itu menyebut budaya bukan sekadar warisan masa lampau, melainkan juga menjadi modal penting bagi masa depan yang harmonis dan berkelanjutan.
“Culture for the future,” imbuhnya.
Fadli juga menekankan pentingnya kolaborasi bidang budaya di antara anggota G20 dan negara-negara lainnya. Menurut dia, Indonesia berkomitmen memperluas kerja sama dengan negara-negara anggota G20 dan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
“Budaya adalah elemen penting dalam membangun dialog, mempererat hubungan, serta memperdalam pemahaman dan saling-pengertian antar bangsa. Oleh karena itu, budaya memiliki kekuatan untuk mendorong perdamaian dan mengatasi berbagai tantangan global,” ujar Fadli.
Dia juga menyatakan kementerian yang dipimpinnya akan fokus pada pelestarian warisan budaya dan mendukung para pelaku budaya di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Oleh karena itu, Fadli menyarankan kepada negara-negara G20 untuk bekerja sama memastikan kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan atau artifical intelligence (AI) bisa dimanfaatkan untuk melestarikan keragaman budaya.