Kasus Video Diduga Mirip Oknum Guru, Ketua DPRD Bengkulu Tengah Ultimatum Disdikbud

Fepi Suheri, Ketua DPRD Bengkulu Tengah--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kasus video panas yang diduga melibatkan oknum ASN guru di Kabupaten Bengkulu Tengah berinisial LN kian menjadi sorotan publik, menyusul minimnya penjelasan resmi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat. Kondisi ini mendorong Ketua DPRD Bengkulu Tengah, Fepi Suheri angkat bicara.

Hingga saat ini, DPRD Bengkulu Tengah mengaku belum menerima laporan resmi maupun penjelasan tertulis dari Disdikbud mengenai langkah-langkah yang telah diambil dalam menindaklanjuti kasus yang sudah menjadi konsumsi publik tersebut.

“Kami belum menerima laporan resmi dari Disdikbud. Jika dalam waktu dekat belum ada juga pemanggilan atau klarifikasi, maka kepala dinasnya akan saya panggil langsung. Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut,” tegas Fepi.

BACA JUGA:Plafon Ambrol dan Toilet Rusak, SDN 91 Bengkulu Tengah Menunggu Sentuhan Pemerintah

Fepi menekankan bahwa DPRD tidak akan tinggal diam jika penanganan kasus ini terkesan lamban. Ia menyebut persoalan tersebut bukan hanya menyangkut individu, tetapi juga menyentuh marwah institusi pendidikan dan citra ASN di mata publik.

“Kalau memang sudah dilakukan pemanggilan, seharusnya dilaporkan secara resmi ke DPRD dan disampaikan ke publik. Jangan sampai persoalan ini justru menimbulkan spekulasi yang lebih luas,” katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Rakyat Benteng, oknum ASN yang diduga terlibat disebut-sebut telah dipanggil oleh pihak Disdikbud. Namun, saat awak media mendatangi kantor Disdikbud Bengkulu Tengah untuk meminta klarifikasi, baik kepala dinas maupun oknum yang dimaksud tidak berada di tempat.

BACA JUGA:48 Desa di Bengkulu Tengah Siap Bangun Gerai Koperasi Merah Putih, 36 Desa Lainnya Terkendala Lahan

Upaya konfirmasi lanjutan melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp kepada kepala dinas juga belum memperoleh respons hingga berita ini dipublikasikan.

Kasus ini pun menuai perhatian masyarakat karena terduga merupakan tenaga pendidik yang seharusnya menjadi teladan di lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat.

DPRD Bengkulu Tengah memastikan akan terus mengawal perkembangan kasus tersebut dan mendesak Disdikbud agar bersikap terbuka dalam menyampaikan sikap resmi institusi.

“Masyarakat berhak tahu. Kami di DPRD juga berkewajiban memastikan persoalan ini ditangani secara objektif, transparan, dan sesuai aturan,” demikian Fepi.(ryu)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan