Banyak Media Luar Daerah Masuk ke Bengkulu Tengah, Kades Khawatirkan Keterbatasan Anggaran

Ilustrasi--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Sudah menjadi hal lumrah bagi setiap desa saat menjalankan program untuk dipublikasikan baik ke media sosial maupun media massa. Memberikan informasi tentang apa yang telah dilaksanakan membuat desa lebih dikenal di kalangan luar. Akan tetapi, baru-baru ini sejumlah Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Bengkulu Tengah mengeluhkan tentang banyaknya media dari dari luar daerah masuk untuk meminta iklan publikasi. Di terima, akan tetapi desa kesulitan untuk mengcover pendanaan untuk publikasi dalam setiap tahun lantaran keterbatasan anggaran.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Desa Pagar Jati, Kecamatan Semidang Lagan, Paisal Asuwan, media memang memiliki peran penting dalam mempublikasikan program-program desa. Namun, ia menilai bahwa belum ada penertiban dari Pemerintah Daerah Bengkulu Tengah terkait masuknya media dari kabupaten lain.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10787/pendataan-aparatur-desa-lulus-pppk-belum-dilakukan-hendri-mundur-jika-ingin-dilantik

"Mau bagaimana lagi, karena belum ada penertiban dari pemerintah daerah. Sebaiknya ada aturan yang lebih jelas, bukan berarti media lain tidak boleh masuk, tapi media tersebut harus memiliki jalur yang jelas sesuai dengan daerah masing-masing," ujar Paisal.

Lebih lanjut, Paisal menjelaskan bahwa desa mereka hanya memiliki anggaran terbatas untuk publikasi. Ia khawatir, jika anggaran yang ada tidak mencukupi, akan timbul kesan bahwa pihak desa tidak kooperatif atau tidak mau menjalin kerja sama dengan media, padahal masalahnya lebih kepada keterbatasan dana.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10783/ketahanan-pangan-melon-dan-ikan-lele-desa-kembang-seri-diklaim-sukses-begini-faktanya

Sementara, Kepala Desa Taba Lagan, Oto Komri juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya media luar daerah yang masuk ke Bengkulu Tengah. Ia bahkan menanyakan legalitas media-media tersebut, terutama terkait dengan pendaftaran mereka di Kominfo Bengkulu Tengah, yang belum ada klarifikasinya.

"Setiap tahun kami memang menganggarkan sedikit untuk publikasi. Kami juga menyambut baik kedatangan media, terutama yang ingin bersilaturahmi, tetapi yang kami prioritaskan adalah media yang berasal dari daerah kami terlebih dahulu," kata Oto.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10782/dugaan-ketidakjelasan-tapal-batas-desa-air-sebakul-bengkulu-tengah-kota-bengkulu-picu-polemik

Sementara itu, Kepala Desa Margo Mulyo, Syaifurohman menambahkan bahwa pihaknya harus sangat selektif dalam memilih media untuk publikasi. Dengan anggaran yang terbatas, mereka menerapkan sistem bergiliran, memberikan kesempatan pada media lokal terlebih dahulu, dan hanya menerima media luar jika ada peluang.

"Biasanya kami melakukan sistem bergiliran, memberi kesempatan pada media lokal. Kami juga sangat selektif memilih media yang akan kami ajak kerja sama, dengan tetap mengutamakan media yang berbasis di Bengkulu Tengah," pungkas Syaifurohman.(one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan