Gerbang, Plafon dan Atap Bangunan Makam Putri Gading Cempaka Berangsur Rusak
Bangunan makam Putri Gading Cempaka yang terletak di desa Pondok Kelapa--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Makam Putri Gading Cempaka, salah satu situs yang bersejarah masyarakat Provinsi Bengkulu, kini berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Terletak di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, bangunan makam ini mengalami kerusakan parah akibat badai dan cuaca buruk yang terjadi baru-baru ini.
"Sejak badai dan cuaca buruk beberapa waktu lalu, banyak bagian bangunan makam yang hancur. Selain itu, ada juga pohon besar yang tumbang dan menimpa beberapa makam," ungkap Ibnu Sahir, kuncen sekaligus Kepala Dusun 2 Desa Pondok Kelapa.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa gerbang, plafon dan atap makam mengalami kerusakan yang cukup serius. Bahkan, beberapa makam juga tertimpa pohon tumbang yang menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
"Sangat disayangkan melihat kondisi seperti ini, mengingat makam ini sering dikunjungi oleh banyak orang. Tempat ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang penting bagi masyarakat," tambah Ibnu Sahir.
Ibnu Sahir menjelaskan bahwa pihaknya sudah berusaha untuk merawat makam dengan cara rutin menyapu dan mengepel area makam. Namun, untuk perbaikan yang lebih besar, mereka sangat membutuhkan bantuan dari pihak lain, salah satunya pemerintah.
"Beberapa hari yang lalu, kami sudah melakukan penyemprotan rumput yang mulai tumbuh tinggi. Kami berharap makam ini bisa segera direhab dan diperbaiki. Kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah atau pihak manapun untuk biaya perbaikan, agar makam ini bisa terlihat lebih baik dan pengunjung merasa nyaman saat berziarah," harap Ibnu Sahir.
Senada dengan itu, Mulya Sari, seorang nenek berusia hampir 100 tahun yang tinggal di sekitar makam, juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi makam.
"Keadaannya sudah banyak yang hancur. Dulu, saat masih sehat dan penglihatan saya jelas, saya sering datang ke makam untuk menyapu, ngepel, dan mencabut rumput. Namun sekarang, saya sudah tidak mampu lagi," kata Mulya Sari dengan penuh harap.
Mulya Sari berharap agar ada pihak yang bersedia untuk membantu memperbaiki makam yang bersejarah ini.
"Harapannya, semoga ada yang membantu untuk memperbaiki makam ini, agar tetap terjaga dan layak untuk dikunjungi," ujarnya.