Program Penggemukan Sapi Salah Satu Desa Wilayah Kecamatan Karang Tinggi Sarat Kejanggalan
Ilustrasi--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Program ketahanan pangan di salah satu desa wilayah Kecamatan Karang Tinggi saat ini jadi sorotan. Program yang berfokus pada penggemukan sapi ini diduga sarat kejanggalan.
Salah seorang perwakilan masyarakat yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya terkait hal tersebut.
‘’Ketahanan pangan 2024 itu penggemukan sapi. Sapi itu dibeli pada tahun 2024 sebanyak 6 ekor. Namun hingga akhir tahun 2024 tidak ada kejelasan, apakah dipotong dan dagingnya dibagi ke masyarakat atau bagaimana. Sampai saat ini masyarakat belum ada menikmati hasil dari ketahanan pangan tersebut,’’ ujarnya.
Lebih lanjut, masyarakat juga mempertanyakan nasib 4 ekor sapi yang dilaporkan mati akibat sakit.
"Hanya yang kami tahu saat ada laporan itu, ada 4 ekor sapi yang mati karena sakit dan dijual dengan harga yang murah. Terus tiba-tiba ada perubahan penjelasan, bahwa sapi itu bukan mati total, namun sakit terkena virus. Lalu dibeli lagi 2 ekor sapi yang baru. Itu yang kami jadi bingung, keterangannya sapi itu mati 4 ekor dan tiba-tiba disebutkan bukan mati total, namun dijual dengan harga murah, apakah yang dijual itu daging sapi? Apa sapi yang sudah mati atau sakit karena virus itu. Logikanya, siapa yang mau membeli sapi yang mati karena sakit atau sapi yang sudah sakit terkena virus?,’’ jelasnya.
Atas hal ini, masyarakat meminta kejelasan mengenai pengelolaan program ini, termasuk harga penjualan sapi yang mati, penggunaan dana hasil penjualan serta tujuan pembelian dua ekor sapi baru.
‘’Yang jelasnya kami mempertanyakan mana kejelasan dari sapi tersebut. Jika memang mati karena sakit atau sakit terkena virus dan dijual, itu harganya berapa? Uangnya kemana? Kalau beli lagi 2 ekor, harga belinya berapa? Dan kejelasan untuk sapi itu nanti untuk apa?. Hingga saat ini jangankan daging sapi, bulu sapi itu pun kami belum dapat bagiannya,’’ tutupnya.(cw1)