Lokasi Terlalu Sempit dan Biaya Sewa Dinilai Mahal, Pedagang Pasar Taba Penanjung Tolak Tempati Los
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Di Pasar Taba Penanjung yang aktif pada setiap hari Kamis terdapat dua los yang hingga kini tidak digunakan sama sekali oleh pedagang. Akibatnya, los tersebut menjadi tidak terawat dan penuh dengan kotoran. Adanya Los Pasar Taba Penanjung yang dibangun pada tahun 2016 oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) bertujuan untuk menata para pedagang agar lebih efisien dan rapi dalam berjualan.
Namun, meskipun sudah tersedia, banyak pedagang yang enggan menempati los tersebut. Salah satunya adalah Musdila, seorang pedagang pakaian yang mengungkapkan bahwa ukuran los terlalu sempit untuk menata barang dagangannya.
"Los itu terlalu sempit. Kami yang biasa membawa lebih dari tiga ambal barang dagangan tidak bisa menyusunnya di dalam los tersebut. Di tempat lain, kami bisa menata barang dengan rapi karena tempatnya lebih luas," ujar Musdila.
Hal serupa juga disampaikan oleh Harzon, pedagang sepatu. Menurutnya, ukuran los yang tersedia sangat tidak memadai untuk menjual barang dagangan.
"Ukuran los ini sekitar 2x3 meter, padahal untuk ukuran minimal yang kami harapkan adalah 3x3 meter. Jika dipaksa, tentu sangat sulit untuk menyusun sepatu dengan rapi dan memenuhi permintaan pembeli," kata Harzon.
Siti Nurhalizah, seorang pedagang tas, juga mengeluhkan hal yang sama. Baginya, ukuran los yang kecil tidak memungkinkan untuk menggantung tas dagangannya, yang biasanya dijual dengan cara digantung. Selain itu, harga sewa yang mencapai Rp80 ribu dianggapnya tidak sebanding dengan keuntungan yang bisa didapatkan.
"Sewa los itu tidak masuk hitungan. Los di bagian dalam ini pasti kalah saing dengan yang di depan. Bahkan, jika dipaksa juga tidak akan efisien," pungkas Siti.(one)