Kades Merasa Diprank, Usulan Pembangunan Jembatan Permanen Desa Taba Pasmah Tak Kunjung Terwujud

Jembatan gantung di desa Taba Pasmah--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kepala Desa Taba Pasmah, Bushari menyampaikan rasa kekecewaannya atas belum terealisasinya pembangunan jembatan permanen di desanya, meskipun usulan tersebut telah diajukan berulang kali sejak dirinya menjabat sekitar 11 tahun lalu.

"Setiap tahun, kami selalu mengajukan usulan dalam musrenbangcam agar jembatan gantung di Desa Taba Pasmah diganti dengan jembatan permanen. Namun saat ini, belum ada realisasi," ungkap Bushari pada Kamis, 9 Januari 2025.

Bushari menceritakan bahwa pada tahun 2021, pihaknya mendapat informasi positif bahwa pembangunan jembatan permanen akan segera dimulai. Bahkan, ia telah menyiapkan surat hibah tanah untuk keperluan pembangunan tersebut. Namun, rencana tersebut tak kunjung terlaksana.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10059/program-ketahanan-pangan-desa-nakau-gagal-anggaran-silpa-kembali-ke-kas-negara

"Pada tahun 2024, kami kembali mendapat informasi serupa. Kami pun memperbarui surat hibah tanah. Sayangnya, hingga akhir tahun pembangunan jembatan ini masih belum menunjukkan perkembangan," keluh Bushari.

Menurutnya, pembangunan jembatan permanen sangat penting bagi masyarakat Taba Pasmah dan sekitarnya. Jembatan tersebut bukan hanya akses utama bagi warga, tetapi juga menjadi penghubung vital ke daerah lain seperti Pondok Kubang dan Kota Bengkulu, yang mendukung perekonomian lokal.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat segera merealisasikan pembangunan jembatan permanen ini. Jangan hanya janji yang terus dilontarkan. Jika ada kendala atau jika memang tidak bisa direalisasikan, kami mohon penjelasan yang jelas," tegas Bushari.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10058/pt-bio-diduga-tak-salurkan-csr-ke-sekolah-dewan-bakal-panggil-manajemen-perusahaan

Selain itu, Bushari menambahkan bahwa selama ini perawatan jembatan gantung dilakukan oleh instansi terkait dan swadaya masyarakat bersama pemerintah desa. Namun, ia mengungkapkan kekhawatirannya jika kondisi jembatan yang semakin memprihatinkan dapat membahayakan keselamatan warga.

"Perawatan jembatan biasanya dilakukan setiap tahun oleh dinas kabupaten. Namun, jika ada keterlambatan dalam perawatan, kami pemerintah desa bersama masyarakat sering turun tangan untuk merawatnya secara mandiri," demikian Bushari.(cw1)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan