Lurah Taba Penanjung Ungkap Penyebab Los Pasar Kosong, Ini Penjelasannya

Lurah Taba Penanjung, Tiwardin, S.Sos--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Los pasar yang kosong di Pasar Kamis Taba Penanjung, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, memunculkan kekhawatiran mengenai efisiensi pembangunan pasar tersebut. Meskipun pasar ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan merupakan salah satu pasar besar, namun sejumlah los masih tampak tidak dimanfaatkan dengan optimal.

Lurah Taba Penanjung, Tiwardin, S.Sos, membenarkan bahwa banyak los pasar yang tidak terisi oleh pedagang. Menurutnya, penyebab utama adalah ukuran los yang dianggap terlalu sempit, ditambah dengan tarif sewa yang relatif tinggi. Meskipun hal ini telah disampaikan kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) Bengkulu Tengah, hingga saat ini belum ada perubahan signifikan.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9990/los-pasar-tak-difungsikan-uang-negara-terbuang-percuma-disperindag-perintahkan-tim-lakukan-peninjauan

"Los di pasar ini terlalu sempit, dan masalah ini sudah kami sampaikan ke Disperindagkop. Namun, mereka juga harus mengikuti aturan yang ada untuk melakukan perubahan. Saat ini, jumlah pedagang juga berkurang, dan sewa los mencapai sekitar Rp75 ribu per bulan. Sementara itu, untuk lapak terpal hanya dikenakan biaya Rp2 ribu," jelas Tiwardin.

Dia juga menambahkan bahwa karena keterbatasan ruang di los pasar, banyak pedagang yang berebut untuk mendapatkan tempat di bagian depan pasar. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan dalam berjualan.

"Karena sempitnya los, banyak pedagang yang akhirnya berebut di area depan pasar," tambahnya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9993/asap-pabrik-kian-tebal-selimuti-permukiman-warga-begini-penampakannya

Selain itu, Tiwardin menjelaskan bahwa ada tiga jenis iuran yang harus dibayar oleh pedagang, yakni untuk parkir, lingkungan hidup, dan Disperindagkop untuk sewa los. Dia berharap agar masalah ini dapat diselesaikan dengan melibatkan pihak-pihak terkait untuk mencarikan solusi bersama.

"Harapan kami, pertama, los pasar bisa terisi dengan baik. Kedua, untuk menjaga ketertiban, kami memerlukan bantuan dari pihak-pihak terkait. Kami tidak bisa menyelesaikan masalah ini hanya dengan bantuan dari kelurahan saja," pungkas Tiwardin. (one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan