Malani: Bukan Jawaban Seorang Eselon 2!
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Buntut dari kekacauan pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bengkulu Tengah lalu, dimana banyak tamu undangan yang tidak kebagian tempat duduk lantaran ukuran panggung yang disebut-sebut lebih kecil dari tahun sebelumnya sehingga tidak mampu menampung kapasitas tamu undangan, Ormas Nusantara Institute mempertanyakan besaran anggaran.
Dalam hal ini Harisna Asari, pentolan Nusantara Institute ingin mengkroscek apakah keterbatasan perlengkapan dikarenakan anggaran minim atau murni karena kelalaian panitia.
Saat coba dikonfirmasi langsung dengan Kepala Badan Kesbangpol Andi Erzantara, bukan memberikan jawaban besarnya anggaran justru meminta wartawan mencarinya sendiri dengan mengakses website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bengkulu Tengah.
"Akses saja data rencana umum pengadaan di LPSE, itu kan data terbuka untuk umum, ada data belanjanya di sana. Soalnya itu paketan nanti saya salah kasih data. Kalau di RUP itu kan pasti, itu data untuk belanjanya," kata Andi dihubungi via WhatsApp.
Menariknya lagi, saat wartawan coba menanyakan dengan salah seorang pejabat di Badan Kesbangpol, pejabat tersebut meminta wartawan agar menanyakannya langsung kepada Kepala Badan. Padahal sebelum-sebelumnya pejabat di Badan Kesbangpol cukup open dengan media terkait apapun pertanyaannya.
Menanggapi pernyataan Kepala Badan Kesbangpol, salah seorang tokoh masyarakat Bengkulu Tengah, Datuk Malani menyayangkannya. Menurut Datuk, tidak seharusnya seorang pejabat Eselon 2 memberi jawaban menggantung kepada jurnalis. Apalagi meminta jurnalis itu mencaritahu sendiri jawaban atas pertanyaannya.
"Bukan jawaban seorang pejabat Eselon 2. Masa anggaran upacara HUT tidak tahu, padahal OPD bersangkutan LS nya. Dan baru saja terselenggara. Kita jadi bertanya-tanya, apakah benar-benar tidak tahu atau kita menduga ditutupi. Kita cukup prihatin juga atas apa yang terjadi pada saat upacara kemarin. Itu bagaimana dengan persiapan panitia, kenapa bisa tamu undangan tidak kebagian kursi. Apakah tidak dihitung jumlah tamu undangan yang diundang dengan panggung dan kursinya. Padahal dalam acara penting dan sakral seperti itu," kritik Malani.(imo/one)