RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Anggota DPRD Bengkulu Tengah, Fepi Suheri, S.Ip angkat bicara terkait kondisi rumah sakit saat ini kurang memadai dalam segi sarana prasarananya. Terpantau oleh wartawan saat menyambangi ruang rawat inap anak, kondisinya begitu memprihatinkan.
Fepi mengatakan sudah sepantas tugas direktur untuk mencari dana untuk perbaikan rumah sakit tersebut. Sehingga sarana dan prasarana pelayanan lebih memadai.
‘’Jika dananya di pusat, diajukan ke pusat. Namun jika tidak mampu saya sepakat dengan ucapan Bapak Harisna kita ganti (direktur, red) yang mampu. Berbenahlah, jika tidak mampu berikan jabatan kepada orang mampu,’’ ungkap Fepi.
Terpisah, Ormas Nusantara Institute kembali menanggapi pernyataan semula Direktur RSUD Bengkulu Tengah, dr. Herry Kurniawan bahwa untuk perbaikan atau rehab sarana prasarana pihaknya menunggu kucuran anggaran dari pusat.
Menurut Harisna Asari pernyataan tersebut menandakan ketidakmampuan seorang direktur dalam memanage fasilitas kesehatan yang dibutuhkan masyarakat Bengkulu Tengah.
"Yang terhormat bapak direktur bukan sehari dua hari menjabat, apakah selama ini tidak ada anggaran untuk perehaban. Apakah harus menunggu anggaran dari pusat baru diperbaiki. Bagaimana dengan nasib masyarakat, terutama anak-anak yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Dengan kondisi ruang perawatan rusak dan tidak layak seperti sekarang. Apakah sakit bisa ditunda-tunda. Kalau memang tidak mampu mundur saja," kritik Harisna.
Untuk diketahui, entah apa memang tidak diperhatikan atau luput dari perhatian Pemerintah, kondisi rumah sakit saat ini kurang memadai dalam segi sarana prasarananya. Terpantau oleh wartawan saat menyambangi ruang rawat inap anak, kondisinya begitu memprihatinkan.
Di lorong ruangan tampak plafon bolong besar dengan di bawahnya persis terdapat ember untuk menampung air. Kemudian sejumlah kamar tampak terkunci, terlihat stiker yang tertempel di pintunya bertuliskan "kamar rusak". Lanjut ke kamar mandi, semakin horor saja.
Dikonfirmasikan, Direktur RSUD Benteng, dr Herry Kurniawan membenarkan beberapa ruang inap RSUD terdapat kerusakan, terutama pada ruang rawat inap anak. Pihaknya sudah mengajukan rehab perbaikan ke Kementrian Kesehatan.
“Sudah diajukan ke PU untuk menghitung biaya kerusakan untuk pembiayaan sendiri dari Kementrian Kesehatan sebelumnya kami sudah ajukan ke PJ Bupati. Tentunya usulan sudah masuk namun pembiayaannya yang belum tersedia,” singkatnya.(tim)