RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Dugaan kejanggalan terhadap pejabat Eselon II terpilih di lingkungan Pemkab Bengkulu Tengah hasil seleksi JPTP semakin menguat.
Dan yang cukup menyita perhatian adalah tidak terpilihnya peserta pada urut 1 dari 3 besar di 2 OPD hasil serangkaian seleksi oleh tim Pansel. Di sisi lain, di 5 OPD lain pejabat terpilih adalah yang berada di urutan 1.
Dikatakan anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah yang juga Politisi Partai Hanura, Rahaya bahwa Pj Bupati Heriyandi Roni mesti memberi penjelasan kepada publik mengenai dasar pemilihan pejabat tersebut guna menjawab pertanyaan publik.
“Jika berdasarkan nomor urut, kenapa nomor urut 1 tidak terpilih di 2 OPD, ada apa? sedangkan di OPD lain yang dipilih yang urutan 1. Kalau dasarnya bukan perangkingan lalu apa, ini harus dijelaskan," kata Rahaya.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3956/pejabat-terpilih-hasil-seleksi-jptp-sarat-dugaan-kejanggalan
Terpisah, salah seorang pejuang pemekaran kabupaten, Junia Heri lebih menyarankan agar Pemkab meninjau ulang para pejabat yang telah terpilih dan bila memungkinkan dilaksanakan seleksi ulang.
Ini dilakukan untuk menepis berbagai anggapan miring, serta menjaga citra positif Pemkab di mata publik, khususnya Pj Bupati.
"Sejak awal kami sudah mengharapkan agar proses seleksi hingga pemilihan nama pejabat mengedepankan objektivitas dan profesionalisme. Yang tak kalah pentingnya mempertimbangkan rekam jejak masing-masing pejabat yang akan diberi jabatan. Seleksi dan pemilihan pejabat ini bukan saja jadi pertaruhan kredibilitas dan nama baik pansel tetapi juga Pj Bupati. Kalau ternyata pejabat terpilih diterpa berbagai isu miring, tidak bagus untuk ke depannya," ungkap Junia Heri.
"Apakah kita tidak belajar dari pengalaman, sudah berapa pejabat kita yang tersandung masalah hukum. Tentunya itu harus menjadi bahan agar selektif dan hati-hati dalam mengangkat pejabat. Masyarakat menginginkan figur pejabat yang bersih, mau bekerja keras dan bekerja ikhlas," saran Junia Heri.(tim)