RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Perhatian khusus bagi seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu. Dalam pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pekerja atau buruh diharapkan mempedomani Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) yang dikeluarkan pada 15 Maret 2024 lalu. Salah satu poin yang ditekankan, perusahaan dilarang untuk mencicil pembayaran THR atau pembayaran harus dilakukan secara penuh dalam tempo paling lama 7 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bengkulu Tengah, Tarmizi, S.Psi.Psikolog melalui Kabid Ketenagakerjaan, Gala Putra Wijaya, ST, MM mengingatkan agar seluruh perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bengkulu Tengah untuk mematuhi SE Menaker tersebut.
‘’Kami sudah menerima SE Menaker prihal pembayaran THR bagi pekerja atau buruh. Selanjutnya akan kita sampaikan kepada perusahaan di Bengkulu Tengah untuk dapat mematuhi SE ini,’’ ujar Gala.
Gala menuturkan, pihaknya juga meminta kepada pekerja atau buruh agar melaporkan jika terdapat ketidaksesuaian dalam pembayaran THR dari perusahaan.
‘’Sesuai isi dalam SE tersebut, masing-masing provinsi maupun kabupaten diminta membentuk posko satgas ketenagakerjaan pelayanan konsultasi dan penegakan hukum THR keagamaan. Jika ada pekerja atau buruh yang merasa pembayaran THR ada ketidaksesuaian, bisa dilaporkan kepada kami,’’ imbau Gala.
BACA JUGA:Naik Dibanding Tahun 2023, Berikut Rincian Lengkap Besaran THR dan Gaji 13 ASN Berdasarkan PP No 14 Tahun 2024
Berikut ini isi Surat Edaran Menaker tentang pelaksanaan pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan tahun 2024:
1. THR Keagamaan diberikan kepada:
a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih
b. Pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu
2. THR keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 haru sebelum hari raya keagamaan
3. Besaran THR Keagamaan diberikan sebagai berikut:
a. Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 bulan upah
b. Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan:
Masa kerja : 12 x 1 bulan upah
BACA JUGA:Perangkat Desa Bukan ASN Berpeluang Mendapat THR, Bagaimana Honorer? Oh
4. Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, upah 1 bulan dihitung sebagai berikut:
a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 buoan terakhir sebelum hari raya keagamaan
b. Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja
5. Bagi pekerja/buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil, maka upah 1 bulan dihitung berdasarkan upah rata-rata 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan
BACA JUGA:Anggarkan Rp 19 Miliar, ASN Bengkulu Tengah Bakal Terima THR dan Gaji 13 Pada Bulan Ini
6. Bagi perusahaan yang menetapkan besaran nilai THR Keagamaan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan, lebih besar dari nilai THR Keagamaan nomor 3 diatas, maka THR Keagamaan dibayarkan kepada pekerja/buruh sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan tersebut.
7. THR Keagamaan wajib dibayarkan oleh pengusaha secara penuh dan tidak boleh dicicil.