Program Jum’at Curhat Polres Benteng
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Dalam menyerap aspirasi warga di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Polres Benteng terus menggalakkan program Jum’at Curhat.
Kali ini program tersebut menyasar ke Desa Panca Mukti Kecamatan Pondok Kelapa pada Jum’at 1 Maret 2024. S
alah satu permasalahan yang terjadi, masyarakat resah karenanya banyaknya pemulung yang berkeliaran masuk desa. Bahkan tak sedikit yang mengambil barang layak pakai.
Kades Panca Mukti, Dwi Agus Wiratmo mengapresiasi atas masukan dan arahan yang diberikan jajaran kepolisian kepada masyarakat.
‘’Kami menanyakan beberapa permasalahan. Salah satunya akhi -akhir ini banyak pemulung yang cukup meresahkan masyarakat. Padahal spanduk larangan sudah dipasang di beberapa titik lokasi,’’ kata Dwi.
Dwi menambahkan melalui program Jum’at Curhat ini masyarakat antusias dan senang dalam menyampaikan langsung keluhan dan permasalahan kamtibmas yang ada di desa.
‘’Masyarakat juga diberi pemahaman tentang hukum oleh pihak kepolisian. Kami berterimakasih dan senang atas kegiatan Jum’at Curhat ini. Karena masyarakat tidak merasa sungkan kepada pihak kepolisian demi kelancaran dalam memelihara keamanan di desa,’’ ujar Dwi.
Sementara itu, Kapolres Benteng, AKBP. Dedi Wahyudi, S.Sos, S.Ik, M.H, M.Ik melalui Kasi Humas Polres Benteng, Ipda. Bangun Sialagan mengatakan terdapat pertanyaan masyarakat tentang pemulung yang memasuki pemukiman. Kemudian diterangkan langsung oleh AKP. Syamsul. Pihaknya meminta kepada pemdes untuk membuatkan Peraturan Desa (Perdes) sebagai larangan masuk pemukiman.
‘’Disarankan dari kami agar linmas diaktifkan kembali untuk menjaga situasi kamtibmas di Desa Panca Mukti. Jika kemudian hari terdapat tangkap tangan, agar berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Selain itu, kami juga akan meningkatkan patroli di wilayah yang rawan dimasuki oleh pemulung, agar tidak terjadinya tindak pidana pencurian,’’ jelas Bangun.
Bukan hanya mengenai pemulung, Bangun melanjutkan, keluhan masyarakat juga kepada banyaknya kendaraan roda enam bermuatan material sering melintasi jalan. Karena melewati beban muatan, jalan desa tersebut sudah mulai rusak.