Tokoh Pemekaran Soroti Penyaluran CSR Perusahaan di Bengkulu Tengah Diduga Tidak Merata

Jumat 24 Jan 2025 - 22:05 WIB
Reporter : Riki Saputra
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Berakhirnya masa kepengurusan Forum Corporate Social Responsibility (CSR) di Bengkulu Tengah pada tahun 2023 lalu menimbulkan masalah serius. Salah satunya adalah tidak terdatanya penyaluran CSR dari 72 perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut kepada masyarakat. Kondisi ini mendapat perhatian dari Junia Heri, tokoh pemekaran Bengkulu Tengah.

Menurut Junia, CSR sangatlah penting sebagai bentuk kewajiban perusahaan terhadap masyarakat yang terdampak oleh operasional mereka. Dari 72 perusahaan yang ada di Bengkulu Tengah, perlu adanya data yang jelas mengenai penyaluran CSR agar tidak menimbulkan isu di kalangan masyarakat, salah satunya tidak meratanya penyaluran CSR. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10550/keluhan-pppk-soal-biaya-surat-kesehatan-di-rsud-mahal-dprd-desak-kajian-ulang-perda

"CSR itu sangat penting. Itu adalah kewajiban perusahaan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Perusahaan harus segera menyelesaikan CSR yang belum dilaksanakan," ujar Junia.

Lebih lanjut, Junia menegaskan bahwa tidak ada data penyaluran CSR membuat masyarakat tidak tahu apakah bantuan tersebut sudah diterima atau belum. Jika perusahaan tidak menyalurkan CSR, menurut Junia, perusahaan tersebut justru akan menimbulkan masalah dengan masyarakat.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10549/diinisiasi-dinas-lh-pegawai-opd-antusias-laksanakan-jumat-bersih

"Jika CSR tidak disalurkan, berarti perusahaan itulah yang membuat masalah dengan masyarakat. Jika perusahaan tidak patuh, pemerintah harus mengingatkan mereka. Kami berharap penyaluran CSR dapat dilakukan secara transparan dan tertata dengan baik," tambah Junia.(one)

Tags :
Kategori :

Terkait