Fitur pendukungnya terdapat tuas Y-Shift untuk melakukan perubahan variabel CVT mulai dari tingkatan 1 (low), 2 (medium) dan 3 (high).
Kemudian Aerox Turbo ini juga dilengkapi fitur TCS secara otomatis baik untuk T-Mode dan S-Mode.
Setidaknya di lap pertama ini test rider kami perlu menyesuaikan gaya berkendara yang pas, kapan Y-Shift digunakan.
Apa yang Dirasakan?
Setelah melibas tikungan terakhir pengendara kami langsung membejek gas dalam-dalam.
Torsi atau putaran awal dari mesin Aerox Alpha Turbo punya ciri khas, yakni sangat responsif dan putaran mesin jauh lebih padat.
Jujur di tikungan pertama Sirkuit Karting Sentul, kami hanya menekan sekali tuas Y-Shift (low).
Rupanya, deselerasi mesin lebih kalem, tak begitu gerung dan sedikit membantu pengereman.
Terus, ketika keluar tikungan putaran mesin bertahan di RPM tinggi sehingga akselerasi lebih nendang.
Catatan pentingnya, ketika memainkan tuas Y-Shift pengendara harus mempertahankan bukaan gas, jangan sekali-kali menutup gas.
Jika bukaan gas ditutup setelah menekan Y-Shift, maka putaran mesin akan menggantung.
Pasalnya, fitur S-Mode akan secara otomatis mengembalikan putaran mesin pada posisi normal, sehingga sensasi "Turbo" akan hilang.
Lanjut lagi! Test rider kami kemudian mengeksplore fitur Y-Shift lebih baik.
Khususnya ketika berakselerasi dan melakukan pengereman.
Akselerasi Aerox Alpha Turbo jauh lebih baik ketika memanfaatkan fitur Y-Shift dengan benar.
Contoh di sektor pertama, pengendara kami menggunakan Y-Shift tingkatan medium untuk mendapatkan akselerasi lebih baik ketika melakukan perubahan arah.