Tak Puas dengan Penjelasan Bos Pabrik, GOLBE Inginkan Pertemuan Tatap Muka

Sabtu 18 Jan 2025 - 06:23 WIB
Reporter : Riki Saputra
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Penjelasan sebelumnya dari pihak pabrik PT. PMS melalui Managernya terkait permasalahan asap tidak lantas membuat puas para aktivis Ormas dan LSM yang tergabung di dalam Gabungan Ormas dan LSM Bersatu (GOLBE). GOLBE menginginkan diagendakan pertemuan tatap muka antara mereka dengan pihak pabrik. 

"Apa yang disampaikan oleh bapak manager yang katanya siap membantu pemberian bantuan masyarakat dan lainnya, serta adanya tanggapan dari pemuka masyarakat setempat yang mengatakan bahwa asap pabrik hanya masuk di wilayah pemukiman satu kali dalam seminggu, kita harap dapat disampaikan langsung kepada kami. Karena banyak hal juga yang ingin kami pertanyakan kepada mereka," jelas Ketua LSM Tegar RI Bengkulu Tengah, Tri Nurhidayat

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10346/menanti-perdebatan-aktivis-golbe-vs-dewan-dan-pemkab-bengkulu-tengah

Sebagai LSM, Tri mengungkapkan lebih lanjut sudah menjadi perannya sebagai penampung aspirasi dan penyambung lidah masyarakat. Di sini masyarakat mengeluhkan soal asap pekat yang bersumber dari pabrik. 

"Kami hanya menjalankan peran dan fungsi kami. Tentu jika masyarakat secara langsung mungkin mereka masih pikir-pikir untuk bersuara. Melalui kamilah masyarakat bisa terwakili," kata Tri. 

Diwartakan sebelumnya, mendampingi bos pabrik, salah seorang tokoh masyarakat Desa Talang Empat, Sarkani Kusman mengatakan, adanya warga desa yang mempertanyakan asap pabrik memasuki wilayah permukiman desa tidak berlangsung setiap hari. Asap tersebut hanya masuk ke permukiman hanya satu kali dalam seminggu. Pun dikarenakan angin.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10337/pemilik-ternak-di-bengkulu-tengah-soroti-perda-hewan-ternak-terkesan-mandul

"Asap masuk ke permukiman memang ada, tetapi tidak setiap hari. Dalam satu minggu itu mungkin sekali karena terbawa oleh angin. Kita tidak bisa memerintahkan angin untuk bergerak ke arah mana," jelas Sarkani.

"Memang perlu diluruskan, beberapa warga setempat tersebut memang memiliki kepentingan pribadi. Baik itu mungkin ingin memasukkan orang bekerja dan yang lainnya. Kita berharap pihak-pihak tertentu juga memahami bagaimana kondisi kepentingan tersebut," tambah Sarkani.(one)

Tags :
Kategori :

Terkait