Glaukoma Picu Kebutaan, Ketahui 5 Faktor Risikonya
![](https://rakyatbenteng.bacakoran.co/upload/f990d78dc079b6eef99247d4db24b368.jpeg)
Ilustrasi--
Selain tonometri, dokter mata juga melakukan pemeriksaan saraf optik untuk mencari tanda-tanda kerusakan. Selama pemeriksaan ini, dokter menggunakan alat khusus untuk melihat langsung ke bagian belakang mata.
Bentuk dan warna saraf optik yang abnormal bisa menjadi indikator awal glaukoma.
Tes Perimetri
Tes lain yang sering dilakukan adalah uji lapang pandang atau perimetri, yang mengukur kemampuan mata melihat objek di area sekitar. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kehilangan penglihatan tepi, yang merupakan salah satu gejala khas glaukoma.
Tes Pachymetry
Tes tambahan seperti pachymetry, yang mengukur ketebalan kornea, juga bisa dilakukan. Ketebalan kornea dapat memengaruhi pengukuran tekanan mata, sehingga ini penting untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Jika Anda berada dalam kelompok risiko tinggi, seperti memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma atau kondisi medis tertentu seperti diabetes, melakukan pemeriksaan ini secara rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi glaukoma sedini mungkin. (**)