Berbahaya! 8 Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang, Salah Satunya Makanan Pokok

Ilustrasi--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Memanaskan makanan memang sudah menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia.

Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang?

Ada Makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali, karena akan mempengaruhi kesehatan.

Orang lain juga bertanya? Selain mengurangi tekstur dan citarasa, beberapa makanan sebaiknya tidak dipanaskan ulang karena dapat meningkatkan risiko keracunan dan menimbulkan penyakit.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9752/akar-teratai-menyimpan-sejuta-manfaat-bagi-kesehatan-tubuh-simak-cara-konsumsinya

Rupanya, nasi menjadi salah satu makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Lantas, apa saja makanan lainnya? Yuk simak daftarnya berikut.

1. Nasi: Hati-hati dengan Bacillus Cereus

Menurut jurnal Toxins, nasi mengandung bakteri Bacillus cereus, yang dapat menjadi penyebab keracunan makanan jika dipanaskan ulang.

Bakteri ini dapat bertahan dalam suhu panas, bahkan saat proses memasak. Sebaiknya, konsumsi nasi segera setelah dimasak atau simpan dalam lemari es tidak lebih dari sehari.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9751/tak-hanya-buah-daun-kersen-juga-punya-manfaat-bagi-kesehatan-bikin-kolestrol-ambyar

2. Telur: Protein Tinggi yang Rentan Berubah

Telur, sebagai makanan berprotein tinggi, sebaiknya tidak dipanaskan ulang.
Proses pemanasan dalam suhu tinggi dapat mengubah protein telur menjadi racun, memicu masalah pada saluran pencernaan.

Telur yang disimpan dalam wadah lebih dari dua jam juga dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri yang berisiko bagi kesehatan.

Daging olahan seperti sosis, ham, dan daging asap memiliki kandungan protein dan sodium nitrit yang tinggi.

3. Daging Olahan: Nitrosamin dan Risiko Kanker

Pemanasan berlebihan dapat mengubah kandungan ini menjadi nitrosamin, senyawa berbahaya yang diketahui bersifat karsinogenik dan dapat meningkatkan risiko kanker.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9697/dianggap-bagus-ternyata-ini-efek-samping-konsumsi-beras-merah

Meski daging olahan sudah matang, sebaiknya panaskan kembali dengan suhu 70°C selama dua menit untuk mengurangi risiko.

Daging ayam, sumber protein pilihan, sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Perubahan komposisi protein saat dipanaskan kembali dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Meskipun rasanya lezat saat panas, hindari memanaskan daging ayam berulang kali, terutama setelah disimpan dalam lemari es.

4. Daging Ayam: Perubahan Komposisi Protein

Kentang yang dipanaskan kembali dapat kehilangan nilai gizinya dan berpotensi menjadi racun.

Bakteri clostridium botulinum yang muncul pada kentang yang dibiarkan dingin pada suhu ruang dapat tetap bertahan bahkan setelah dipanaskan.

Simpan kentang dalam pendingin dan hindari memanaskan ulang secara berlebihan.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9696/bisul-tak-kunjung-sembuh-kenali-gejala-dan-cara-penanganannya

5. Kentang: Risiko Racun Clostridium Botulinum

Sayuran, kaya akan nitrat, sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Senyawa nitrat dapat berubah menjadi zat karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan jika dipanaskan berulang.

Beberapa jenis sayuran seperti bayam, seledri, lobak, selada, buah, dan akar bit wortel sebaiknya tidak dipanaskan kembali.

6. Jamur: Senyawa Berbahaya dan Masalah Pencernaan

Jamur yang sudah dimasak dan disimpan dalam lemari es selama 24 jam sebaiknya tidak dihangatkan kembali. Proses ini dapat menghasilkan senyawa berbahaya dan menyebabkan masalah pencernaan.

Simpan jamur dengan benar di kulkas dan konsumsi dalam kondisi dingin, hindari memanaskannya lebih dari sehari.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9663/apakah-air-hujan-aman-untuk-dikonsumsi-secara-langsung-simak-penjelasannya

7. Makanan Bersantan: Lemak Tinggi yang Rentan Rusak

Menghangatkan makanan bersantan dapat merusak nutrisi dan meningkatkan kandungan lemak jahat.

Meskipun mengandung nutrisi seperti vitamin, mineral, dan zat besi, memanaskan kembali makanan bersantan secara berulang dapat menyebabkan masalah pada pencernaan dan menurunkan nilai nutrisinya.

Minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat menimbulkan risiko pembentukan aldehida, senyawa yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit degeneratif.

Hindari memanaskan ulang minyak goreng, termasuk minyak zaitun, jagung, kanola, dan minyak nabati lainnya, untuk mengurangi risiko kesehatan.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9662/bikin-kulit-glowing-inilah-manfaat-tersembunyi-dari-mandi-susu-sudah-pernah-coba

8. Makanan Digoreng: Kandungan Minyak Tinggi

Makanan yang digoreng dapat masih mengandung minyak, dan memanaskannya kembali dapat meningkatkan risiko terbentuknya aldehida, memicu penyakit degeneratif.

Hindari memanaskan ulang makanan yang digoreng, terutama dengan cara menggoreng ulang, untuk mengurangi risiko kolesterol dan obesitas.

Cara Menghangatkan Makanan yang Aman

1. Panaskan makanan dalam waktu 2 jam setelah dimasak.

2. Penyimpanan makanan dalam freezer tetap aman selama 3-4 bulan, namun perhatikan perubahan tekstur dan rasa.

3. Pastikan makanan yang beku sudah dicairkan dengan benar sebelum dipanaskan kembali.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9635/waspada-terlalu-banyak-makan-seblak-bisa-meningkatkan-risiko-gangguan-lambung-hingga-obesitas

4. Gunakan microwave untuk proses pemanasan yang lebih cepat dan mempertahankan nutrisi.

5. Jangan panaskan makanan lebih dari sekali.

6. Hindari membekukan kembali makanan yang sudah dicairkan.

7. Periksa kondisi makanan sebelum dipanaskan ulang, pastikan tidak ada perubahan warna, bau, dan rasa. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan