Australia Mau 'Ngamuk' ke Timnas Indonesia di Stadion GBK, Shin Tae-yong Auto Siapkan Counter Jitu
Alessandro Circati Tegaskan Australia Harus Menang Lawan Timnas Indonesia-@Alessandrocircati-Instagram--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Australia mengawali babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan mimpi buruk setelah gol bunuh diri Harry Souttar membuat Bahrain mengklaim kemenangan bersejarah 1-0 di Stadion Robina, Gold Coast.
Dilansir dari disway.id, berada di peringkat ke-24 dunia, Socceroos diprediksi lebih diunggulkan akan mengalahkan Bahrain yang duduk di peringkat ke-80 dengan cara mudah.
Akan tetapi Bahrain telah membuat sejarah, mengalahkan Australia untuk pertama kalinya dalam pertemuan keenam antara kedua tim.
Baru kedua kalinya Australia kalah dalam kualifikasi Piala Dunia di kandang sendiri yang membuat frustrasi, Socceroos kekurangan satu pemain selama 13 menit terakhir setelah Kusini Yengi diberi kartu merah pada menit ke-77 karena tendangannya yang terlalu tinggi mengenai leher bek Bahrain Sayed Baqer.
Sementara Bahrain memenuhi ekspektasi bahwa mereka akan menyulitkan Socceroos untuk mencetak gol, tendangan Abdulla Al-Khulasi pada menit ke-89 membentur sepatu Souttar, mengecoh kiper sekaligus kapten Mat Ryan, dan mengenai bagian belakang gawang.
Dalam enam pertemuan tersebut, Bahrain hanya pernah mencetak satu gol sebelumnya ketika mereka secara mengejutkan unggul di babak pertama pada Februari 2006 sebelum kalah 3-1 di Piala Asia.
Gol tersebut membuat penonton yang berjumlah hampir 25.000 orang tercengang, dengan Socceroos tidak mampu menyamakan kedudukan di waktu tambahan meskipun pemain pengganti Mitch Duke memiliki peluang bagus untuk mencetak gol dengan sundulan yang gagal mengenai sasaran.
Kegagalan Duke merupakan bagian dari malam yang biasa dalam penyerangan bagi tuan rumah, yang diharapkan mendominasi di kandang sendiri.
Sebaliknya, mereka terlalu sering tampak tidak memiliki ide dalam penyerangan melawan tim tamu yang gigih. Dalam komentarnya, Simon Hill mengatakan hasil tersebut akan "mengejutkan beberapa pihak di Asia".
Bek Australia Alessandro Circati tidak senang setelah kekalahan itu, tetapi sudah menatap pertandingan berikutnya melawan Indonesia di Jakarta pada Selasa malam.
"Semua orang benci kalah, semua orang di tim — Anda datang ke sini untuk menang. Kami datang dari jarak yang jauh, saya pribadi menempuh waktu 25 jam untuk datang ke sini dan hal terakhir yang ingin kami dapatkan malah hasil kalah," ungkap Alessandro Circati, dikutip pada Jumat 6 September 2024.
"Atas nama saya dan pemain lain, kami memberikan segalanya hari ini. Saya pikir itu terlihat. Saya pikir kami bisa bermain lebih baik. Saya pikir kami harus bermain lebih baik. Tetapi saya pikir mengenai usaha, kami telah mengerahkan 100 persen," sambungnya.
Terakhir, Alessandro Circati ingin membalaskan rasa dendam atas kekalahan lawan Bahrain kepada Timnas Indonesia.
Alessandro Circati optimis Australia mampu melampiaskan seluruh amarah yang dimiliki di Stadion GBK pada Selasa, 10 September 2024 mendatang.