Diet Garam untuk Hindari Stroke dan Penyakit Jantung, Apakah Bisa?
ilustrasi--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Garam adalah salah satu bumbu dapur yang paling sering digunakan dalam setiap masakan.
Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah diet garam bisa membantu menghindari dua penyakit mematikan ini?
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6744/kulit-kaki-kering-yuk-ketahui-penyebab-dan-cara-mengatasinya
Mengapa Garam Berbahaya?
Garam mengandung natrium, yang penting untuk fungsi tubuh. Namun, konsumsi natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke. Ketika tekanan darah terlalu tinggi, dinding arteri bisa menjadi tebal dan kaku, meningkatkan risiko penyumbatan yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Bagaimana Diet Garam Bekerja?
Diet garam berarti mengurangi asupan natrium dalam makanan sehari-hari. Dengan menurunkan konsumsi garam, tubuh dapat mengurangi tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Beberapa langkah yang bisa diambil dalam diet garam meliputi:
1. Batasi Penggunaan Garam Saat Memasak: Kurangi penggunaan garam saat memasak atau menggantinya dengan rempah-rempah alami untuk menambah rasa tanpa meningkatkan asupan natrium.
2. Perhatikan Label MakananBanyak makanan olahan mengandung garam tinggi. Selalu periksa label makanan untuk mengetahui kandungan natrium dan pilih produk dengan kandungan garam yang lebih rendah.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5909/bunda-ini-lho-gejala-dan-solusi-saat-anak-kena-diabetes
3. Konsumsi Makanan Segar: Buah, sayuran, dan daging segar memiliki kandungan natrium yang lebih rendah dibandingkan dengan makanan olahan atau kalengan.