Aktivis Gerakan Lima Kamis Kecam Dugaan Penahanan Nomor Ujian oleh Pihak Sekolah

Nasirwandi--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Informasi dugaan adanya pemungutan uang komite terjadi di salah satu SMA di Kabupaten Bengkulu Tengah cukup disayangkan. Terutama jika tidak dibayarkaan, pelajar berkemungkinan tidak bisa mengikuti ujian. Hal ini mendapat kecaman keras dari Aktivis Gerakan Lima Kamis, Nasirwandi. 

Nasirwandi menilai pihak sekolah tidak diperbolehkan memberi diskriminasi, ancaman atau penahanan terhadap pelajar yang sedang menempuh pendidikan. Jika hal tersebut sampai terjadi maka kepala sekolah wajib untuk diganti. 

‘’Terkait adanya pungutan komite sekolah yang sudah disepakati bersama itu sah-sah saja. Namun jika ada dugaan penahanan nomor ujian, ijazah oleh pihak sekolah jika belum bayar maka itu tidak diperbolehkan,’’ kata Nasirwandi.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6493/terulang-lagi-pulang-kerja-warga-temukan-tanaman-di-pekarangan-rumah-dirusak-hewan-ternak

Nasirwandi menambahkan pihak komite sekolah harus ikut andil mencari solusi dalam hal tersebut. Jika terus berkelanjutan dan penahanan nomor ujian sampai terjadi, pihaknya siap mendampingi wali murid untuk menemui kepala sekolah. 

‘’Silakan wali murid berkordinasi dengan komite untuk menemui kepala sekolah dalam mencari solusi. Jika tidak, maka saya selaku aktivis siap turun mendampingi wali murid,’’ jelas Nasirwandi.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6495/dugaan-penerobosan-gerbang-camat-mewakili-desa-minta-perusahaan-pertimbangkan-niat-lapor-polisi

Sebelumnya, informasi yang didapat, pelajar dikenakan biaya senilai Rp200 ribu per bulannya. Jika tidak dibayarkan, pelajar berkemungkinan tidak bisa mengikuti ujian. Uang tersebut diminta untuk ditransfer ke rekening komite sekolah.(cw3)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan