Rehabilitasi Irigasi di Desa Tanjung Terdana Tuai Kritik, Belum Lama Dibangun Tapi Sudah Rusak

--

PONDOK KUBANG RBt - Pembangunan irigasi bendungan di Desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kubang tepatnya di kawasan Tahura Rajolelo menuai kritikan dari warga setempat, terutama petani.

Pasalnya, belum lama dibangun, sudah terdapat keretakan dalam pembangunan irigasi ini. Informasi yang diterima, proyek rehabilitasi irigasi sungai ini menelan anggaran dari APBD Provinsi Bengkulu dengan nilai miliaran rupiah. Waktu pengerjaan 180 hari kerja sejak bulan Juni 2023.

Kades Tanjung Terdana, Sabri mengatakan bangunan tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh para petani di desa karena adanya kerusakan. Jika dibiarkan tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah.

‘’Pembangunan irigasi bendungan ini baru saja selesai di bangun tahun ini. Namun kami mendapat informasi dari warga, ada dugaan kerusakan seperti keretakan dan saat ini belum bisa dipergunakan sebagaimana semestinya,’’ ujar Sabri.

Sabri meinta kepada pemerintah atau instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan pada bangunan yang menghabiskan anggaran miliaran tersebut.

‘’Segera akan kami berkoordinasi dan buat surat laporan agar bisa cepat ditindaklanjuti. Karena ini merupakan sumber kebutuhan para petani di desa. Lahan persawahan belum bisa dialiri secara maksimal,’’ kata Sabri.

Terpisah, salah satu perwakilan warga, Gunardi menuturkan, pengerjaan rehabilitasi irigasi dinilai tak sesuai harapan masyarakat. Dari hasil pengecekan ke lokasi, diketahui banyak ditemukan adanya pekerjaan yang tidak sempurna. Mulai dari bangunan yang sudah retak padahal irigasi tersebut digunakan, hingga material yang digunakan tidak sesuai standar.

‘’Pekerjaan yang dilakukan oleh tukang (pihak ketiga, red) diduga asal-asalan. Semua ini bisa dilihat dari hasil pekerjaan mereka. Pekerjaan sudah retak, tak sesuai spesifikasi layaknya irigasi, tak sesuai harapan. Pasir yang digunakan diduga merupakan pasir Batubara. Kami harap ini bisa diatasi agar lahan persawahan lebih kurang 100 hektare bisa teraliri,’’ pungkas Gunardi.(cw2)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan