Warga Kurang Mampu di Desa Pondok Kubang Akhirnya Terima Bantuan Sembako
Dinsos bengkulu tengah menyambangi rumah warga kurang mampu di desa pondok kubang dan memberikan bantuan sembako--
Respon Cepat Pemkab Bengkulu Tengah
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Usai diwartakan sebelumnya, keluarga Hendra warga Desa Pondok Kubang Kecamatan Pondok Kubang yang masuk dalam kategori warga kurang mampu akhirnya mendapatkan bantuan dari Pemkab Bengkulu Tengah (Benteng). Bantuan yang dimaksud sejumlah paket sembako yang diantar langsung oleh tim dari Dinas Sosial (Dinsos) pada Kamis 1 Agustus 2024.
Sekdakab Benteng, Drs. Rachmat Riyanto, ST, MAP mengatakan, Pemkab Benteng telah berkoordinasi dengan Dinsos untuk menindaklanjuti adanya informasi warga yang membutuhkan uluran tangan. Pada Kamis 1 Agustus 2024, Dinsos telah memberikan bantuan sembako kepada keluarga tersebut. Untuk kedepan, pihak Dinsos Benteng mengecek data pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
‘’Kita telah menyambangi langsung rumah Hendra dan juga memberikan sembako untuk bantu meringankan perekonomian. Selanjutnya, Dinsos akan mengecek data keluarga Hendra di DTKS. Jika belum masuk, maka akan diinput sehingga kedepan bisa menjadi prioritas sebagai penerima bantuan sosial,’’ kata Rachmat.
Sementara, Perangkat Desa Pondok Kubang, Syaifur Hamza mengatakan, Dinsos Benteng datang untuk mengecek secara langsung keadaan keluarga Hendra.
‘’Alhamdulillah ada respon dari Dinsos untuk keluarga Hendra. Mereka juga memberikan bantuan berupa sembako dan berjanji akan mengecek data penerima manfaat PKH lansia, PKH disabilitas maupun PKH anak sekolah,’’ jelas Syaifur.
Syaifur melanjutkan, perangkat desa juga akan melakukan perubahan Kartu Keluarga (KK) Hendra yang masih beralamat di desa tetangga.
‘’Sebelumnya Hendra sempat pindah. KK-nya belum berubah. Besok (hari ini, red) perangkat desa akan mendatangi Dukcapil untuk merubah KK menjadi Desa Pondok Kubang,’’ jelas Syaifur.
Terpisah, Istri Hendra, Tinayana mengatakan, yang tinggal di kediamannya sebanyak 7 orang. Anak kecil 3 orang dan dewasa 4 orang. Di dalam keluarga tersebut juga ada yang mengidap disabilitas tunawicana. Suaminya hanya laki-laki sendiri dan menjadi tulang punggung keluarga.
‘’Untuk mencari rezeki itu suami saya sendiri. Dia bekerja kuli bangunan. Jika tidak punya proyek, biasanya dia ikut warga kerja serabutan. Itu untuk berusaha mencukupi kehidupan sehari-hari. Kami juga ada adik yang disabilitas dan perlu perhatian khusus dari orang tua,’’ jelas Tina.
Tina mengungkapkan, dirinya bersama sang suami sangat menginginkan adanya pekerjaan tetap. Dengan begitu, dirinya tidak perlu khawatir untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.