Tuntaskan Permasalahan Guru Honorer Diduga Diperlakukan Tak Adil, Mantan Kepsek Dukung Dewan Panggil Dikbud

Muslim, S.E--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Tokoh masyarakat yang juga sekaligus mantan Kepala Sekolah (Kepsek), Muslim, SE angkat bicara terkait adanya permasalahan seorang guru honorer yang diduga diperlakukan tak adil.

Dirinya meminta agar Pemkab Bengkulu Tengah (Benteng) mengambil sikap atas permasalahan yang terjadi. Bahkan mendukung jika DPRD Benteng memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) sebagai instansi terkait.

‘’Kalau saya sangat mendukung niatan Fepi Suheri selaku dewan yang akan memanggil Dikbud untuk menyelesaikan permasalahan yang menimpa seorang guru honorer. Masalah ini tidak bisa dibiarkan berlarut. Harus jelas mencari solusinya. Pemkab Benteng juga tidak bisa berdiam,’’ ujar Muslim.

Sementara itu, Ketua Gerakan Lima Kamis Bengkulu Tengah Nasirwandi menepati rencananya mendampingi guru honorer yang diduga diperlakukan tidak adil oleh Dinas Dikbud mengadu ke anggota Dewan Bengkulu Tengah.  

Siang Kamis 6 Juni 2024 Nasirwandi bersama Ratih Feriyasih dan sang suami Muhamad Darmawan Saputra menemui Sekretaris Komisi I DPRD Bengkulu Tengah Fepi Suheri.  

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4776/disnakertrans-mediasi-pekerja-dan-manajemen-perusahaan-hasilnya-begini

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4775/dengar-curhatan-guru-honorer-diperlakukan-tak-adil-dewan-fepi-siap-bertindak

Dalam suasana penuh rasa kekeluargaan, Ratih bergantian dengan suami menuturkan kronologis permasalahan yang dialami. Sesekali Ratih memperlihatkan raut wajah sedihnya.

Membayangkan pengabdiannya di SMP selama 14 tahun dengan honor tak lebih dari Rp180.000/bulan jangankan dihargai, sebaliknya malah diduga dizolimi. Hanya bertahan 1 jam saja SK pengangkatan GTTD yang diterimanya ditarik kembali oleh Dinas. 

Upaya persuasif dengan menanyakan ke dinas sudah dilakukan namun tidak kunjung mendapatkan jalan keluar. Di sisi lain rekan-rekan Ratih sesama guru hingga kini masih terdaftar sebagai GTTD dan mendapat honor yang lumayan.  

"Kita cukup prihatin dan tersenyuh mendengar cerita saudari kita ini tadi (kemarin, red). Beliau seorang guru honorer dengan gaji yang jauh dari layak tetapi rela dan ikhlas mengabdi sejak 2010. Saat ada kesempatan pengangkatan GTTD malah diperlakukan seperti itu. Sedangkan guru lain sudah diangkat sebagai GTTD, tidak ada SK mereka ditarik kembali. Sebagai wakil rakyat tentu kita tidak akan tinggal diam. Sekitar hari Senin besok (10 Juni 2024, red) atau paling lambat hari Selasa kita akan panggil Dinas Dikbud, atau kita yang akan mendatangi ke sana. Kita akan carikan solusi terbaik untuk saudari kita," urai Fepi.(imo)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan