Dampak Abrasi Juga Dirasakan di Desa Pondok Kelapa, Begini Penampakannya

Dampak abrasi di Desa Pondok Kelapa semakin melebar--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Bukan hanya di Desa Pekik Nyaring, dampak abrasi juga dirasakan di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Terbukti, terdapat rumah warga yang saat ini terancam abrasi.

Kepala Desa Pondok Kelapa, Alamsyah melalui Sekdes, Andi Karyawan, S.T menjelaskan, sejak 3 tahun terakhir terjadi abrasi di sekitar Sungai Lemau. Lebih kurang terdapat 5 rumah warga yang terancam terdampak abrasi.

‘’Ada lebih 5 rumah yang terancam hanyut kalau abrasi Sungai Lemau apabila tidak segera diatasi,’’ ungkap Andi. 

Andi menerangkan, aliran sungai tersebut juga melintasi dua desa lainnya di kecamatan itu yakni Desa Sunda Kelapa dan Desa Abusakim. Warga di tiga desa tersebut mulai resah sebab abrasi sungai terus melebar dan mengancam permukiman serta kebun kelapa milik masyarakat.

‘’Kami sudah berulangkali mengusulkan pembangunan tanggul penahan abrasi ke Pemerintah Daerah Bengkulu Tengah dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, tapi belum ditanggapi,’’ ujar Andi. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4051/abrasi-ancam-rumah-dan-penangkaran-penyu-bpbd-surati-balai-besar-wilayah-sungai-sumatera-vii

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4026/penangkaran-penyu-terancam-terdampak-abrasi

Terpisah menurut Erna Warga Desa Pondok Kelapa, abrasi sungai tersebut semakin parah dengan adanya penambangan pasir sungai yang berlangsung sejak tahun 2006. Penanggulangan abrasi sungai itu harus melalui kajian untuk menemukan akar permasalahan sehingga abrasi semakin parah.

‘’Penanganannya harus melalui kajian awal untuk mengetahui penyebab dan solusi yang akan diterapkan untuk menemukan penanganan abrasi,’’ ungkap Erna. 

Erna menambahkan, pembangunan tanggul sungai tidak akan menjawab persoalan abrasi tersebut bila tidak mencari penyebab utamanya.

‘’Ancaman banjir hingga tergerusnya daratan yang mengancam pemukiman masyarakat dapat diatasi dengan membangun kanal untuk mendistribusikan air sungai,’’ demikian Erna.(cw1)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan