Anggaran Konsumsi KPPS di Wilayah Kecamatan Pondok Kelapa Diduga Janggal

ilustrasi--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Kejanggalan dalam penyaluran anggaran untuk Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS) diduga terjadi di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) wilayah Kecamatan Pondok Kelapa. 

Disampaikan salah seorang anggota KPPS yang tak ingin disebutkan identitasnya menceritakan beberapa dugaan kejanggalan yang terjadi terkait anggaran KPPS bermula dari insentif saat mengikuti bimtek yang diterima hanya sebesar Rp 150 ribu per orang.

Sementara dari informasi yang dirinya terima, uang ini lebih kecil dari insentif yang diterima KPPS wilayah kecamatan lain yang mencapai Rp 240 ribu.

Selain itu, terdapat uang konsumsi yang diduga tak disalurkan secara penuh kepada anggota KPPS. Diketahui jika uang konsumsi diberikan kepada KPPS dalam waktu 2 hari. Namun kenyataannya, hanya diberikan selama 1 hari.

‘’Memang bermula saat bimtek sudah berbeda. Kecamatan lain infonya menerima uang insentif Rp 240 ribu per orang. Sementara kami hanya menerima Rp 150 ribu. Selanjutnya saat pelaksanaan pemilu muncul laporan pengeluaran sewa mobil untuk angkut kotak suara yang jelas - jelas tidak tercatat dianggaran KPPS. Uang makan yang sudah diatur untuk disalurkan selama 2 hari, kami hanya diberikan makan 2 kali dalam sehari,’’ katanya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2539/pleno-terbuka-banjir-interupsi-kpu-bakal-dilaporkan-ke-dkpp

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2532/hujan-deras-mengguyur-wilayah-bengkulu-tengah-akses-jalan-desa-lagan-bungin-semidang-tertutupi-banjir

Senada disampaikan anggota linmas di salah satu TPS lain wilayah Kecamatan Pondok Kelapa. Kepada wartawan, ia mengaku hal yang sama soal pengeluaran anggaran makan dan minum. Yakni hanya diberikan dalam 1 hari.

‘’Kalau makan dan minum kami hanya diberikan pada saat pelaksanaan hari pencobolosan. Seingat saya 3 kali sehari yang diberikan,’’ pungkasnya.(cw2)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan