Pleno Terbuka ‘Banjir’ Interupsi, KPU Bakal Dilaporkan ke DKPP
Segel KPU pada Surat Suara D Hasil Kecamatan Pagar Jati yang tampak rusak, sehingga menuai protes dari berbagai pihak--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara pemilu 2024 tingkat Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) telah berakhir pada Selasa 27 Februari 2024 malam.
Selama pelaksanaan pleno, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menerima sejumlah interupsi dari para saksi terkait dengan hasil penghitungan suara. Bahkan, tidak sedikit saksi yang memilih walk out.
Sempat juga diluar aula Hotel Tahura yang dijadikan lokasi pleno ini terdapat aksi bentang karton yang bertuliskan dugaan sindiran untuk KPU.
Menyikapi hal ini, Ketua KPU Benteng, Meiky Helmansyah, S.Pd, MM mengatakan, dalam pleno memang terjadi interupsi. Namun pihaknya sudah menjelaskan secara tupoksi dan aturan yang ada.
‘’Sudah kita sampaikan dan saksi tetap ngoto. Beberapa kali saling lempar pernyataan tapi yang jelasnya pleno ini harus diselesaikan pada hari ini (Selasa malam, red). Jika saksi keberatan silakan membuat surat D-keberatan. Interupsi ini adalah hak dari saksi. Meski ada yang walk out, pleno tetap berjalan sebagaimana mestinya,’’ ungkap Meiky.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2529/aph-diminta-usut-tuntas-kegiatan-di-distan-bengkulu-tengah
Sementara itu, pada pelaksanaan pleno terbuka pada hari kedua Selasa 27 Februari sempat berlangsung panas. Pasalnya, D1 hasil Kecamatan Pagar Jati saat dikeluarkan dari kotaknya ditemukan dalam keadaan segel berlogo KPU yang sudah rusak dan tidak rapi.
Disampaikan, saksi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus kuasa hukum, Dian Ozhari, S.H menyampaikan bahwa D-1 di Kecamatan Pagar Jati ditemukan dalam keadaan segel yang sudah rusak.
Dirinya juga sempat tak menyetujui adanya solusi yang disampaikan oleh Ketua KPU untuk mengisi form D keberatan.
Atas kejadian yang diduga janggal dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara ini, dirinya berencana untuk melaporkan hal ini ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
‘’Atas kejadian-kejadian yang saya lihat selama pleno ini, kami berencana untuk melaporkannya ke DKPP agar bisa ditindaklanjuti,’’ pungkas Dian.(imo)