Heboh Dugaan Pungutan SPTJM Rp500 Ribu/Honorer, Pj Sekda Geram! Kepala OPD Berdalih Ini

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Heboh terkuaknya praktik dugaan pungutan pembuatan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) di salah satu OPD lingkungan Pemkab Bengkulu Tengah yang beralamat di komplek perkantoran Setdakab atau Kantor Bupati Kecamatan Karang Tinggi mendapat tanggapan dari Kepala OPD bersangkutan. Saat dikonfirmasi wartawan, Kepala OPD tersebut mengaku tidak mengetahui perihal terjadinya praktik dugaan pungutan terhadap tenaga honorer sebagai syarat pendaftaran mengikuti seleksi PPPK.

"Kalau informasi itu tidak benar. Berkas SPTJM yang diprint oleh staf saya, itu saya hanya tanda tangan dan tidak ada meminta atau menerima imbalan apapun. Kalau ada oknum lain, saya kurang tahu. Saya minta untuk laporkan ke saya kalau benar ada oknum yang meminta uang," terangnya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/11196/dugaan-pungutan-sptjm-di-salah-satu-opd-bukan-isu-belaka-tenaga-honorer-akui-setor-segini

Di tempat terpisah, Penjabat (Pj) Sekda, Hendri Donal cukup geram dengan informasi praktik dugaan pungutan pembuatan SPTJM. Ia pun meminta agar pihak-pihak yang menjadi korban melapor padanya langsung sehingga dapat ia tindaklanjuti.

"Apapun dalilnya itu tidak dibenarkan. Intinya kami dari pemerintah daerah tidak mentorelir hal tersebut. Kalau memang ada pungutan, silakan yang bersangkutan lapor dengan saya atau pak pj bupati. Nanti akan kita tindaklanjuti. Jika terbukti, kita minta kembalikan. Sehingga tidak sekadar isu," kata Donal.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/11195/wanita-di-bengkulu-tengah-ditangkap-polisi-usai-jual-sepupu-sendiri-dengan-imbalan-rp150-ribu

"Surat SPTJM itu memang diwajibkan untuk memastikan tidak ada honorer siluman. Sehingga jadi syarat untuk seleksi PPPK. Tapi tidak dibenarkan kalau ada pungutan dalam mengeluarkan surat tersebut. Kalau sekadar beli meterai, itu sah sah saja dibeli sendiri oleh honorernya," tandas Donal.(fry)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan