Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi, Air Sumur di Candi Kedaton Ini Rupanya Bisa Diminum Langsung
ilustrasi--
“Nanti kalau cuci muka dengan air ini jadi glowing,” katanya tertawa.
Air di sumur dengan kedalaman 7 meter itu tidak pernah kering. Saat musim kemarau, hanya susut sedikit saja.
Ada pula sumber mata air lainnya tak jauh dari sumur. Kompleks candi tersebut seperti perguruan tinggi zaman abad ke-7, era kejayaan Buddhisme.
BACA JUGA:Ketua KPU Terkesan Menghindar, Aliansi Penyelamat Pemilu Bakal Lapor DKPP
BACA JUGA:Progres Ketahanan Pangan Cabai Merah Dinilai Bagus, Bulan Depan Panen Raya
Ada pula tulisan sisa peninggalan zaman itu di sisi kanan dinding gerbang utama.
Inskripsi atau semacam kata-kata yang diukirkan pada batu atau monumen candi.
Temuan inskripsi itu ada di bagian gapura utama candi Kedaton.
Kemudian di sisi kanan dan kiri gerbang juga terdapat dua patung.
Patung penjaga gerbang itu diukir sejak abad ke-7.
Kini Kemendikbudristek tengah merevitalisasi kawasan KCBN Muaro Jambi.
Pengungkapan temuan-temuan arkeologis di KCBN Muaro Jambi mengindikasikan kawasan itu sebagai pusat pendidikan Buddhisme tertua dan terluas di Asia Tenggara pada masa lampau.(**)