Olaharaga Ringan Bantu Imun Tubuh Bangkit saat Pancaroba

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - BMKG menyebutkan pancaroba kini sulit diprediksi dan durasinya tak menentu sehingga batas musim kemarau dan musim hujan pun tidak pasti. Dengan begitu, masyarakat semakin diimbau untuk lebih siap hadapi musim peralihan atau pancaroba.

Intensitas tinggi dan durasi pancaroba yang lama bisa berpotensi mengganggu sistem imun tubuh, tentunya juga berpotensi mengganggu rencana mengisi musim libur sekolah Desember 2025 ini. 

Head Of Business Upper Respiratory & Women Health - Public aRelations, PT Bintang Toedjoe Andry Mahyudi mengatakan turut merasakan perbedaan ini. 

“Musim pancaroba seperti ini rentan membuat tumbang karena tubuh tidak hanya disibukkan kegiatan sehari-hari, tetapi harus senantiasa beradaptasi cepat terhadap perubahan cuaca yang drastis," ungkap Andry dikutip, Sabtu (6/12).

Dokter umum sekaligus health influencer dr. Ikram Syah Maulana menjelaskan perubahan suhu drastis dan cuaca tak menentu membuat masyarakat lebih banyak di dalam ruangan. 

Dokter Ikram menjelaskan berbagai dampak pancaroba bagi kesehatan. “Dampak utamanya, gangguan pernapasan seperti batuk dan flu lebih tinggi karena mudahnya penyebaran virus dan bakteri. 

Tidak hanya hujan, panas ekstrem juga dapat menyebabkan dehidrasi berat dan berujung bisa syok hipovolemik, yaitu kondisi medis darurat yang terjadi ketika tubuh kehilangan sejumlah besar darah atau cairan, membuat jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh," ungkap dr. Ikram.

Dia menyebutkan agar tidak tumbang apalagi menjelang cuti bersama, tubuh dan mood sama-sama harus dipersiapkan untuk menghadapi musim pancaroba. 

Cuaca yang tidak menentu memang membatasi ruang gerak, tetapi jangan dijadikan alasan untuk tidak aktif bergerak dan bersosialisasi. 

Cari exercise tidak hanya melatih kesehatan tubuh tapi juga kesehatan pikiran.Salah satunya dengan aktivitas dance rutin 15 menit yang mudah dan bisa dilakukan.

Aktor dan professional dancer menuturkan Ara Ajisiwi menuturkan bagaimana dance yang biasa dilakukan anak muda, bukan hanya jadi ekspresi artistik, tetapi juga olahraga sehari-hari.

“Berbeda dengan lari atau olahraga lainnya, dance bisa dilakukan di dalam ruangan untuk menghindari dampak cuaca dan menjaga kesehatan paru-paru serta jantung. Ditemani musik upbeat dan bersama teman-teman, dance menjadi olahraga sekaligus hobi seru untuk healing," ujarnya.

Dance bisa memotivasi untuk melakukan gerak yang bermanfaat bagi tubuh, sekaligus menjaga mood selalu gembira karena fun, dapat dilakukan bersama teman dan kerabat.

Olahraga yang baik adalah olahraga yang dapat kita lakukan dengan konsisten karena melakukannya tidak terasa berat, justru fun. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan