Kemdiktisaintek & LLDikti Wilayah III Dorong Perguruan Tinggi Konsisten Meningkatkan Mutu

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyampaikan pentingnya transformasi yang tidak hanya menyentuh aspek internal, tetapi juga menghadirkan manfaat konkret bagi mahasiswa, dunia usaha, dan masyarakat.

Transformasi ini makin mendesak mengingat tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi daerah.

Di DKI Jakarta, misalnya, meski memiliki daya saing kota global, persoalan kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan akses pendidikan tinggi masih mencuat sebagai isu utama.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025, angka kemiskinan di Jakarta berada pada 4,28% atau setara 464,87 ribu jiwa. Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2025 mencapai 6,05%, lebih tinggi dari rata-rata nasional 4,85%.

Dalam waktu yang sama, Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi DKI Jakarta mencapai 41,78%, melampaui nasional yang berada di titik 32,00%. Angka ini menunjukkan potensi yang besar, tetapi sekaligus mengingatkan adanya kelompok masyarakat yang belum sepenuhnya terjangkau akses pendidikan tinggi.

Menjawab dinamika tersebut, menurut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan, kampus perlu melakukan perubahan cara pandang yang lebih progresif dalam mendorong transformasi pendidikan tinggi.

Transformasi pada hakikatnya merupakan merubahan paradigma dari konvensional menjadi fungsional. 

Pendidikan tinggi tradisional berfokus pada pelaksanaan Tri Dharma sebagai tujuan akhir. Sementara, pendidikan tinggi modern mengintegrasikan seluruh elemen dalam ekosistem yang saling mendukung untuk menghasilkan dampak nyata bagi pembangunan sosial-ekonomi. Tri Dharma bukan lagi tujuan akhir, melainkan instrumen untuk menciptakan solusi bagi tantangan masyarakat. Itulah paradigma fungsional yang dimaksud.

"Kalau ingin melakukan transformasi, perlu mengubah mindset. Jangan berharap kita bisa ke sana. Untuk apa bicara tentang transformasi, tetapi kalau mindset kita tidak pernah bergerak, tidak berani melakukan perubahan,” ujar Wamen Fauzan saat mewakili Menteri Brian dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi LLDikti Wilayah III di Jakarta, Kamis (27/11).

Rapat koordinasi ini mempertemukan ratusan pimpinan perguruan tinggi, mitra industri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lintas sektor untuk mengonsolidasikan langkah penguatan tata kelola akademik dan layanan pendidikan.

Pernyataan Wamen Fauzan menegaskan bahwa perubahan substansial tidak mungkin terjadi tanpa keberanian meninggalkan pola lama yang tidak relevan dengan kebutuhan hari ini, terutama dalam merespons kompleksitas persoalan daerah.

Pada kesempatan sama, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Henri Togar Hasiholan Tambunan menekankan bahwa peningkatan mutu perguruan tinggi memerlukan tata kelola profesional, layanan responsif, serta kemitraan strategis dengan pemerintah daerah, industri, dan jejaring internasional.

LLDikti Wilayah III yang menaungi 249 perguruan tinggi di Jakarta, telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk menghubungkan perguruan tinggi dengan kebutuhan daerah secara lebih komprehensif.

Salah satu langkah penting ialah sinergi antara LLDikti Wilayah III dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas akses pendidikan tinggi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan